KOMPAS.com - Menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan secara instan. Perlu beberapa minggu bahkan bulan supaya hasilnya terasa.
Tidak mengherankan kalau orang-orang yang ingin berat badannya segera turun memilih mengonsumsi obat pelangsing.
Akan tetapi, obat tersebut tidak bisa seenaknya diminum. Karena obat pelangsing bisa menimbulkan efek samping jika keliru dikonsumsi.
Supaya hasilnya benar-benar terasa dan bebas risiko, ketahui dulu apa saja jenis obat pelangsing, siapa saja yang boleh minum, dan efek sampingnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, obat pelangsing akan disarankan oleh dokter jika orang-orang yang sudah berolahraga atau diet, berat badannya tidak turun.
Dokter akan mensyaratkan beberapa hal berikut ini sebelum memberikan obat pelangsing:
Bila syarat-syarat itu terpenuhi, dokter selanjutnya akan mempertimbangkan riwayat kesehatan pasien dan efek baik-buruk ketika minum obat pelangsing.
Perlu dicatat bahwa obat pelangsing tidak cocok untuk semua orang, terlebih bagi ibu hamil atau yang sedang menyusui.
Baca juga: Sadari, Bahaya dari Minum Pil Pelangsing dan Diet Ketat
Obat pelangsing yang dikonsumsi jangka panjang atau lebih dari 12 minggu dapat menurunkan berat badan secara signifikan dibanding plasebo (obat kosong).
Tapi, perpaduan antara obat pelangsing dengan merubah gaya hidup bisa menurunkan berat badan lebih banyak.
Dampak tersebut lebih besar manfaatnya jika dibandingkan perubahan gaya hidup saja.
Jika obat pelangsing secara rutin dikonsumsi dalam setahun maka berat badan dapat turun sebanyak 3-7 persen.
Meski sebagian orang menyebut persentasenya kecil, penurunan berat badan sebesar 5-10 persen sudah bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Penurunan berat badan dapat berimplikasi pada menurunnya tekanan darah, gula darah, dan kadar trigliserida (lemak dalam darah).
Seperti yang sudah disebutkan, minum obat pelangsing tidak bisa sembarangan karena ada efek sampingnya.
Efek samping yang dapat ditimbulkan, seperti mual dan sembelit atau diare. Untungnya, efek samping ini bisa berkurang seiring waktu.
Di samping itu, efek samping yang serius juga jarang terjadi tetapi konsultasi dengan dokter tetap diperlukan.
Supaya berat badan benar-benar turun dan tidak bertambah kembali, lebih baik barengi dengan gaya hidup sehat yang konsisten.
Baca juga: Minum Teh Pelangsing, Benarkah Bikin Ramping?
Lamanya mengonsumsi obat pelangsing sebenarnya ditentukan oleh efektivitas dari obat ini.
Kalau berat badan benar-benar berkurang secara signifikan dan tidak ada efek samping yang serius, obat pelangsing bisa diminum tanpa batas waktu.
Tapi, kalau berat badan tidak berkurang sebanyak 5 persen dalam waktu tiga bulan, mungkin dokter akan menyarankan obat pelangsing yang lain.
Ada berbagai obat pelangsing yang dapat dikonsumsi. Berikut di antaranya:
Obat pelangsing ini adalah kombinasi dari bupoprion dan naltrexone. Bupoprion adalah antidepresan dan berhenti merokok.
Sementara naltrexone dapat dikonsumsi untuk mengurangi ketergantungan alkohol dan opioid.
Efek samping dari mengonsumsi bupoprion-naltrexone adalah meningkatnya tekanan darah, mual, sakit kepala, dan sembelit.
Obat lainnya yang dapat dikonsumsi adalah liraglutide. Obat ini digunakan untuk mengatasi diabetes.
Jika dibandingkan dengan obat pelangsing lainnya, liraglutide diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan.
Biasanya, efek samping dari liraglutide adalah mual dan muntah.
Orlistat berisiko menyebabkan masalah gastrointestinal (usus-lambung), seperti perut kembung dan mencret.
Obat tersebut dapat diminum dengan dibarengi pola makan yang rendah lemak supaya khasiatnya terasa.
Phentermine-topiramate adalah kombinasi dari phentermine dan topiramate.
Phentermine berpotensi disalahgunakan karena bertindak seperti amfetamin (stimulan sistem saraf pusat).
Efek lainnya dari phentermine yang mungkin terjadi adalah peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, insomnia, sembelit, dan gugup.
Sementara itu, dampak dari mengonsumsi topiramate adalah meningkatkan peluang cacat lahir.
Meski ada berbagai obat yang dapat diminum supaya berat badan turun, ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Abaikan saran "katanya dari teman ketika mereka merekomendasikan obat pelangsing untuk menghindari efek samping yang serius.
Selain itu jangan sembarangan minum obat pelangsing yang beredar di pasaran, apalagi bila kamu tidak tahu apa isinya.
Baca juga: 6 Klaim Obat Pelangsing yang Tak Terbukti Kebenarannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.