Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/09/2022, 11:24 WIB
|
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com - Baru beberapa hari lalu Kanye West mengutarakan niatnya setelah tidak lagi bekerja sama dengan Adidas dan GAP.

Desainer Yeezy itu berencana bekerja secara mandiri dan mendirikan Donda University sebagai wadah untuk tiap kreasi yang dirancang mereknya di masa depan.

Belakangan, Ye --julukan Kanye West-- bermaksud untuk memutus kerja sama Yeezy dengan GAP sebelum kontrak kedua pihak berakhir pada 2030.

Alasan Kanye West ingin memutus kontrak dengan GAP

Pernyataan mengejutkan itu disampaikan Ye dalam program Closing Bell yang diunggah di kanal YouTube CNBC Television.

Dalam program tersebut, sang rapper menjelaskan kondisi yang menyebabkan kontrak 10 tahun Yeezy dengan GAP gagal.

Menurut dia, keputusan yang dibuat eksekutif GAP membuat Ye gagal mewujudkan visinya. Padahal, ia memiliki ekspektasi yang tinggi untuk kerja sama itu.

"Bergabung dengan GAP dan memberikan produk terbaik kepada konsumen selalu menjadi impian saya," katanya dalam program Closing Bell.

"Jelas selalu ada perjuangan dan pasang surut ketika kita mencoba membangun sesuatu yang baru dan mengintegrasikan tim."

Merasa tidak dilibatkan dalam menentukan harga produk Yeezy GAP

Eks suami Kim Kardashian itu mengaku tidak dilibatkan dalam menentukan harga produk Yeezy GAP.

Selain itu, beberapa corak warna yang tidak disetujui GAP membuat Ye mempertanyakan posisinya dalam kerja sama tersebut.

"Itu sangat membuat frustrasi, sangat mengecewakan, karena saya melakukan segala upaya yang saya bisa," tutur Ye.

"Terkadang saya berbicara dengan staf, kepala, eksekutif GAP dan hasilnya saya seolah didiamkan atau sesuatu seperti itu. Agenda kami tidak selaras."

Bahkan menurutnya, GAP tidak dapat menepati janji untuk membuka toko flagship Yeezy GAP di lokasi yang sudah direncanakan.

Menganggap dirinya "raja" dan harus memiliki istana sendiri

Di akhir program Closing Bell, Ye mengatakan pengaruhnya dalam "bahasa pakaian" (clothing language) dapat terbentuk di masa depan jika ia bekerja secara mandiri.

"Saya lebih suka kata 'bahasa' daripada 'estetika', karena bahasa adalah dasar dan estetika hanyalah sebuah gaya," ujar Ye.

"Semua orang tahu saya adalah pemimpin (merek Yeezy GAP), saya adalah rajanya."

"Seorang raja tidak bisa tinggal di istana orang lain. Raja harus membuat istananya sendiri," imbuh dia.

Baca juga: Rencana Kanye West Setelah Kontraknya dengan Adidas Berakhir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke