KOMPAS.com - Kontroversi yang berkaitan dengan Meghan Markle membuatnya kerap dianggap sebagai Wallis Simpson abad modern.
Sama-sama berasal dari Amerika Serikat, keduanya dinilai kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan bangsawan Inggris, yang sarat aturan dan ikatan.
Wallis Simpson adalah istri Raja Edward VIII, pemimpin monarki Inggris yang hanya bertakhta kurang dari satu tahun.
Demi menikahi sosialita yang dicintainya ini, paman Ratu Elizabeth tersebut rela meninggalkan statusnya sebagai raja dan hidup sebagai rakyat biasa.
Baca juga: Wallis Simpson, Sosialita AS yang Buat Raja Edward VIII Turun Takhta
Meski terkesan romantis, tindakannya kala itu dikecam publik karena membuktikan sosoknya sebagai orang yang meninggalkan tanggung jawab besar.
Terlebih lagi, saat itu Inggris sedang menghadapi masa perang sehingga butuh sosok raja yang berwibawa.
"Saya merasa tidak mungkin memikul beban tanggung jawab yang berat dan menjalankan tugas saya sebagai raja, seperti yang saya inginkan, tanpa bantuan dan dukungan dari wanita yang saya cintai," demikian pidato pengungunduran diri Raja Edward VIII pada 10 Desember 1936, yang sensasional.
Ia merujuk pada Wallis Simpson, wanita berstatus janda dua kali yang membuatnya mustahil dinikahi seorang raja Inggris, yang juga pemimpin gereja Anglican.
Berasal dari keluarga kaya raya di AS, pernikahan keduanya dengan Ernest A. Simpson lah yang membawanya pindah ke London di tahun 1928.
Ia lalu bergaul dengan kalangan sosialita di ibukota Inggris itu sehingga berkenalan dengan Edward, yang saat itu masih berstatus Prince of Wales.
Dalam pertemuan perdana, sensualitas, kecantikan dan perilakunya sukses memikat putra mahkota Inggris itu.
Baca juga: George VI, Ayah Ratu Elizabeth, Sempat Dianggap Tak Layak Naik Takhta
Tak butuh waktu lama, ia akhirnya menjadi kekasih kakak Raja George VI Itu meskipun masih berstatus istri orang lain.
Meski ditentang kerajaan, pasangan kekasih ini tak peduli dan tetap kerap menghabiskan waktu bersama.
Mereka bahkan pergi berlibur ke beberapa negara Eropa dan hadir di acara sosial bersama, secara terang-terangan.