Gejala utama buta warna adalah kesulitan membedakan warna merah dan hijau atau biru dan kuning.
Pada anak, gejala buta warna akan tampak saat anak mengalami kesulitan memelajari warna.
Ketika itu terjadi, sebaiknya bawa anak untuk dites buta warna, karena banyak materi pelajaran yang bergantung pada kemampuan siswa dalam membedakan warna.
Tes yang paling umum untuk mendiagnosis buta warna adalah tes Ishihara.
Tes Ishihara terdiri dari serangkaian gambar yang menampilkan titik-titik berwarna.
Di antara titik-titik tersebut, terdapat angka yang terbentuk dari titik-titik dengan warna berbeda.
Mereka yang memiliki penglihatan warna normal dapat melihat angka, tetapi penderita buta warna akan melihat angka yang berbeda atau tidak mampu melihat angka itu sama sekali.
Sayang sekali, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan buta warna.
Namun, penderita buta warna biasanya akan beradaptasi dan belajar untuk mengelompokkan antara warna dan corak warna yang berbeda.
Dokter mata akan meresepkan lensa korektif warna, tergantung dari tingkat keparahan defisiensi penglihatan warna pasien.
Kacamata atau lensa kontak yang dirancang khusus untuk penderita buta warna bisa membantu membedakan warna yang sulit dilihat.
Beberapa aplikasi di ponsel pintar juga dapat dimanfaatkan. Rata-rata aplikasi bekerja dengan menggunakan kamera ponsel untuk mengidentifikasi warna barang yang tertangkap lensa kamera.
Baca juga: Apakah Buta Warna Bisa Disembuhkan Total?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.