Di situlah obat kumur berfungsi untuk mencapai seluruh gigi dan jaringan mulut yang tidak terjangkau sikat gigi.
Baca juga: Obat Kumur dengan CPC Diklaim Dapat Cegah Penularan Covid-19
Di samping cara penggunaan yang keliru, Vinson juga menyampaikan bahwa obat kumur yang mengandung alkohol dapat mengurangi jumlah air liur.
Hal tersebut bisa terjadi lantaran kandungan alkohol dalam obat kumur bisa mengeringkan mulut.
Karena alasan itulah Vinson meminta pengguna obat kumur untuk memilih produk yang bebas alkohol jika tidak ingin mulitnya kering.
Di sisi lain, obat kumur seperti chlorhexidine gluconate untuk penggunaan sesuai resep juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi.
Obat kumur tersebut umumnya digunakan untuk mengobati radang gusi.
Manfaat obat kumur untuk mengubah tingkat bakteri baik dan jahat di mulut belum tentu baik.
Studi yang dipublikasikan di Scientific Reports mendapati temuan bahwa obat kumur dengan kandungan Chlorhexidine bisa mengubah mikrobioma mulut secara signifikan.
Baca juga: Obat Kumur Tak Cukup untuk Cegah Bau Mulut Saat Puasa, Mengapa?
Kandungan yang satu ini juga memungkinkan kenaikan tingkat keasaman dan berisiko merusak gigi.
Peneliti juga menemukan bahwa obat kumur antibakteri dapat mengurangi efek penurunan tekanan darah dari olahraga sekitar 60 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.