Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Obat Kumur, Lebih Banyak Manfaat atau Mudaratnya?

Kompas.com - 19/09/2022, 12:39 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada berbagai pertanyan seputar penggunaan obat kumur. Salah satunya adalah manfaat dan bahaya obat kumur untuk kesehatan mulut.

Sebagian orang memiliki kebiasaan berkumur atau ber-gargling meyakini bahwa obat kumur dapat membersihkan mulut.

Aktivitas tersebut membantu mulut mereka bebas dari aroma yang tidak sedap dan terhindari dari bakteri.

Tapi, tidak sedikit pula orang yang khawatir obat kumur malah membunuh bakteri baik dan memengaruhi keseimbangan mikrobioma mulut yang sehat.

Baca juga: Seberapa Penting Memakai Obat Kumur?

Benarkah demikian?

Keunggulan obat kumur

Berkumur menggunakan obat kumur memang memberikan sensasi yang menyegarkan dan melegakan.

Terlebih beberapa produk obat kumur yang beredar di pasaran memiliki rasa jeruk, mint, apel, dan eucalyptus.

Di samping itu, dokter gigi asal London, Inggris, Parneet Sehmi, BDS, MJDF, RCS, mengatakan obat kumur juga dapat menjaga kebersihan gigi.

Menurut Parneet, obat kumur juga bisa mencegah masalah lainnya yang tidak diinginkan pada gigi.

"Terutama dengan penyebaran virus, obat kumur dapat membantu mendisinfeksi mulut dan menurunkan risiko bakteri.

Selain manfaat yang disebutkan Parneet, obat kumur punya keunggulan untuk mencapai sudut dan celah mulut yang tidak terjangkau sikat gigi.

Baca juga: Bolehkah Anak-anak Pakai Obat Kumur?

Kelebihan itu memungkinkan obat kumur membantu mencegah kerusakan gigi dan gigi berlubang.

Kekurangan obat kumur

Meski membawa keuntungan, ada beberapa kekurangan dari obat kumur yang perlu diperhatikan.

Dikutip dari laman Real Simple, berikut di antaranya:

1. Cara menggunakan yang keliru

Obat kumur memang dapat menjaga kebersihan mulut. Tapi, cara menggunakan obat kumur yang keliru bisa menurunkan manfaatnya.

Sebagian orang yang menggunakan obat kumur biasanya menganggap cara ini sudah cukup untuk membersihkan mulut.

Karena alasan itulah kebiasaan menyikat gigi ketika bangun di pagi hari atau menjelang tidur digantikan dengan obat kumur.

Padahal, obat kumur sebaiknya digunakan secara bersamaan dengan sikat gigi, pasta gigi, dan benang gigi secara teratur.

"Kumur tidak buruk, tapi bisa menjadi buruk kalau dijadikan pengganti sikat gigi," kata spesialis gigi anak, LaQuia A. Walker Vinson, DDS, MPH.

Ia mengatakan, sikat gigi ada baiknya digunakan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah obat kumur boleh digunakan.

Di situlah obat kumur berfungsi untuk mencapai seluruh gigi dan jaringan mulut yang tidak terjangkau sikat gigi.

Baca juga: Obat Kumur dengan CPC Diklaim Dapat Cegah Penularan Covid-19

2. Membuat mulut kering

Di samping cara penggunaan yang keliru, Vinson juga menyampaikan bahwa obat kumur yang mengandung alkohol dapat mengurangi jumlah air liur.

Hal tersebut bisa terjadi lantaran kandungan alkohol dalam obat kumur bisa mengeringkan mulut.

Karena alasan itulah Vinson meminta pengguna obat kumur untuk memilih produk yang bebas alkohol jika tidak ingin mulitnya kering.

Di sisi lain, obat kumur seperti chlorhexidine gluconate untuk penggunaan sesuai resep juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi.

Obat kumur tersebut umumnya digunakan untuk mengobati radang gusi.

3. Memengaruhi tingkat bakteri baik

Manfaat obat kumur untuk mengubah tingkat bakteri baik dan jahat di mulut belum tentu baik.

Studi yang dipublikasikan di Scientific Reports mendapati temuan bahwa obat kumur dengan kandungan Chlorhexidine bisa mengubah mikrobioma mulut secara signifikan.

Baca juga: Obat Kumur Tak Cukup untuk Cegah Bau Mulut Saat Puasa, Mengapa?

Kandungan yang satu ini juga memungkinkan kenaikan tingkat keasaman dan berisiko merusak gigi.

Peneliti juga menemukan bahwa obat kumur antibakteri dapat mengurangi efek penurunan tekanan darah dari olahraga sekitar 60 persen.

Pasalnya, obat kumur jenis ini dapat menghilangkan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh kita untuk mengatur tekanan darah.

Walau memiliki beberapa kekurangan, untungnya obat kumur tidak berkaitan dengan risiko kanker kepala, leher, dan mulut.

Hal tersebut sudah dibantah oleh American Dental Association yang menyebut obat kumur dan kanker tidak ada hubungannya.

Cara memilih obat kumur

Jika manfaat yang ditemukan lebih besar daripada kerugian, Sehmi menyarankan supaya obat kumur yang dipiluh mengandung fluoride.

Ia menerangkan bahwa fluoride dapat membantu mencegah kerusakan gigi sekaligus menurunkan risiko pengumpulan bakteri berbahaya dalam mulit.

Sementara itu, Vinson menyarankan supaya obat kumur dengan kandungan fluoride digunakan sebelum tidur.

Pasalnya manfaat terbesar dari obat kumur fluoride tercapai selama tidur ketika aliran air liur berkurang secara alami.

Obat kumur fluoride juga dapat membantu orang yang peduli dengan kerusakan gigi.

"Namun, hindari menggunakan obat kumur langsung setelah menyikat gigi, karena akan menghilangkan fluoride dari pasta gigi yang tertinggal di gigi," kata Sehmi.

Dalam hal ini, Sehmi merekomendasikan agar obat kumur digunakan 30 menit setelah menyikat gigi.

Yang tidak kalah pentingnya adalah tidak makan makanan apa pun selama 30 menit setelah berkumur.

Baca juga: 5 Kesalahan Pemakaian Obat Kumur yang Ganggu Kesehatan Mulut

Apabila orang-orang membutuhkan obat kumur lain yang tepat, Vinson meminta mereka untuk membeli obat kumur yang antibakteri.

Pasalnya, obat kumur antibakteri lebih efektif melawan bakteri pembentuk plak yang berkontribusi terhadap bau mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com