Anak-anak yang sering menjadi sasaran perundungan seringkali menderita baik secara emosional maupun sosial.
Mereka tidak hanya kesulitan untuk berteman, tetapi juga kesulitan untuk menemukan persahabatan yang sehat.
Dampak seperti itu merupakan bagian dari trauma yang berhubungan langsung dengan apa yang pernah mereka rasakan di masa lalu.
Hal tersebut juga dapat terjadi akibat perasaan rendahnya harga diri akibat perlakuan tidak menyenangkan yang terjadi secara terus-menerus.
Dalam hal ini, dampak jangka panjangnya dapat membuat dirinya merasa menjadi "pecundang" hingga dewasa.
Jelas, hal terparah dari dampak tersebut adalah kurangnya rasa percaya diri dan benar-benar dapat membatasi segala potensi yang dia miliki untuk lebih berkembang.
Baca juga: Anak Korban Bully Bisa Tumbuh Jadi Psikopat
Selain memar atau luka akibat perundungan fisik, dampak jangka panjang dari bullying juga memicu kecemasan berkepanjangan.
Stres yang dialami para korban bullying bisa memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk lebih mudah sakit, menderita maag atau penyakit lain yang disebabkan oleh kecemasan berlebih.
Anak-anak yang menjadi korban bullying juga kerap merasakan sakit perut hingga sakit kepala.
Anak-anak yang menjadi korban bullying cenderung mengalami penurunan prestasi di bidang akademik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.