Jujurlah dengan diri sendiri dan akui jika kita telah membuat "alasan" untuk membantu diri kita merasa lebih baik.
Akan tiba saatnya dalam hidup ketika kita harus "berdamai" dengan ketidaknyamanan demi pencapaian goal atau kehidupan yang lebih selaras dengan jati diri kita.
Keenam, temuilah orang-orang yang telah melaluinya. Jika kita ingin tahu tentang karier atau gaya hidup, cobalah untuk bertemu dengan orang-orang yang pernah melakukannya sebelumnya.
Salah satu hal indah tentang hidup adalah bahwa ada begitu banyak jalan yang pada akhirnya dapat mengarah pada kepuasan batin.
Bicaralah dengan orang-orang yang telah mengambil "lompatan besar" untuk beralih dari sesuatu yang mirip dengan keadaan kita.
Kita akan memahami bahwa nampaknya kesuksesan dilalui dengan begitu mudahnya, padahal dalam kenyataannya kemungkinan besar butuh banyak "trial and error" untuk membawa mereka ke tempat mereka sekarang.
Berbicara dengan orang yang telah melakukan sebelumnya dapat membantu kita mulai melihat bahwa impian kita dapat menjadi kenyataan.
Ketujuh, mintalah bantuan profesional. Selama mengarungi krisis seperempat baya, sudah tidak terhitung lagi jumlah orang yang saya andalkan untuk membantu saya. Mulai dari psikolog, konselor, career coach, dan hypnotherapist.
Termasuk ribuan orang yang saya temui secara virtual maupun tatap muka selama menikmati Sabbatical.
Krisis seperempat baya bukanlah penyakit atau hal yang memalukan karena sebagian besar orang melaluinya juga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.