Kemudian muncul kebiasaan para tukang cukur yang mengundang banyak perhatian, yaitu mereka sering menjemur kain bernoda darah di depan gerainya.
Karena kebiasaan ini pula, akhirnya noda darah tersebut menjadi penanda bahwa kios atau gerai itu adalah jasa tukang cukur rambut yang dikenal bisa melakukan beberapa perawatan medis.
Baca juga: 6 Keuntungan Pangkas Rambut di Barbershop yang Bisa Dirasakan Pria
Tiang barber pole banyak mewakili apa yang terjadi dari kebiasaan tukang cukur di abad pertengahan sebagai tempat pangkas rambut sekaligus prosedur medis.
Warna merah misalnya, mewakili darah dan putih mewakili perban yang digunakan untuk menghentikan pendarahan.
Sementara tiang melambangkan tongkat yang digunakan pada pasien untuk mengidentifikasi pembuluh darah, yang dulunya berfungsi memudahkan para tukang cukur melihat pembuluh darah.
Warna merah dan putih begitu erat kaitannya dengan tukang cukur tradisional di Eropa.
Kemudian orang Amerika pada saat itu memperkenalkan warna biru pada tiang barber pole yang diambil dari warna dominan bendera AS, yang menyoroti patirotisme bangsa.
Pada pertengahan abad 1500-an, tukang cukur di Inggris dilarang melakukan prosedur bedah, namun beberapa masih menjalani operasi cabut gigi.
Bahkan ahli bedah dan tukang cukur sempat menjadi bagian dari serikat dagang yang sama sampai tahun 1745.
Lambat laun, profesi tukang cukur beralih dan berfokus pada pelayanan pangkas rambut saja, seperti yang saat ini kita kenal .
Namun, tiang barbershop masih digunakan sebagai ciri khasnya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Barbershop di Jaksel, Bikin Penampilan Makin Kece
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.