Apalagi jika tidak ada umpan balik yang layak untuk membantu kita meningkatkan kinerja di kantor.
Selain itu, quiet firing juga bisa berupa tindakan mengecilkan capaian kita sehingga bukan hanya menghambat perkembangan karier namun juga memengaruhi kesehatan mental.
Respon negatif berlebihan yang terus-menerus kemudian akan menurunkan harga diri, kepercayaan diri maupun membuat kita mempertanyakan soal kompetensi diri sendiri.
Baca juga: Kiat Tingkatkan Kebahagiaan dan Kurangi Kesepian di Kantor
Jika kita merasa sudah mencapai atau melebihi target pekerjaan namun tidak mendapatkan apresiasi yang layak, mungkin ini adalah tanda quiet firing.
Apalagi jika rekan kerja yang lain mendapatkan promosi maupun kenaikan gaji atas setiap prestasinya.
Agaknya, hanya tinggal tunggu waktu sampai kita akhirnya benar-benar angkat kaki dari kantor.
Indikasi penting lainnya dari praktik pemecatan diam-diam adalah ketika atasan enggan berdiskusi langsung soal pengembangan karier kita.
Sudah seharunya mereka memberikan evaluasi atas pekerjaan kita di kantor, baik maupun buruk.
Jadi jika mereka nampak cuek dan tidak peduli maka mungkin mereka sedang berusaha membuat kita tidak betah di kantor.
Demikian pula jika atasan mendadak membatalkan janji atau sulit ditemui untuk bicara soal masa depan pekerjaan kita.
Baca juga: Segera Resign! Ini Tanda-tanda Kita Harus Mencari Pekerjaan Baru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.