Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2022, 08:52 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit gusi merupakan bentuk infeksi atau peradangan pada gusi yang disebabkan oleh bakteri.

Tidak hanya orang dewasa, gangguan periodontal ini juga dapat menyerang anak-anak.

Penyakit gusi bisa mengakibatkan anak kehilangan gigi dan berbahaya bagi tubuh mereka.

Sebagai orangtua, penting untuk mengenali tanda-tanda penyakit gusi pada anak, serta melakukan pengobatan dan pencegahan penyakit ini.

Baca juga: 6 Fakta Khasiat Air Garam sebagai Obat Sakit Gigi

Jenis penyakit gusi pada anak

Terkadang penyakit gusi dapat diatasi dengan perawatan di rumah, namun dalam kasus yang parah anak mungkin perlu dibawa ke dokter gigi.

Secara umum, ada tiga jenis penyakit gusi pada anak:

1. Gingivitis

Gingivitis atau radang gusi adalah penyakit gusi yang paling umum terlihat pada anak.

Pada anak yang menderita penyakit ini, gusi mereka akan tampak memerah, meradang, dan berdarah saat disikat.

Gingivitis sering terjadi tanpa rasa sakit atau sensitif pada gusi, sehingga orangtua perlu memeriksa kondisi mulut anak untuk mengetahui tanda-tanda penyakit tersebut.

Anak dapat mengalami radang gusi jika mereka tidak menyikat gigi secara rutin dan bakteri berkembang di sekitar garis gusi.

Baca juga: Ragam Minyak Esensial untuk Obat Sakit Gigi dan Cara Menggunakannya

Jika terdeteksi sejak dini, gingivitis biasanya dapat diatasi dengan perawatan di rumah yang baik dan menyikat gigi teratur.

Penyebab lain gingivitis termasuk tumbuhnya gigi baru, hormon yang terkait pubertas, alergi atau masalah sinus yang memengaruhi pernapasan, nutrisi yang buruk, dan konsumsi obat-obatan.

2. Periodontitis agresif

Periodontitis agresif, juga dikenal sebagai periodontitis juvenil dapat ditemukan pada anak dan remaja.

Penyakit ini disebut periodontitis agresif karena menyebabkan hilangnya jaringan dan tulang yang mendukung gigi secara cepat.

Terkadang, periodontitis agresif perlu ditangani oleh ahli periodonti yang menangani struktur di sekitar gigi, terutama gusi.

Perawatan yang diberikan termasuk terapi non-bedah seperti scaling gigi dan root planing (untuk membersihkan karang gigi) dan terapi antibiotik.

Dalam beberapa kasus, operasi dibutuhkan untuk mengobati periodontitis agresif pada anak.

3. Periodontitis kronis

Bentuk penyakit gusi ini lebih sering terlihat pada orang dewasa daripada anak-anak.

Meski demikian, anak masih dapat mengalami periodontitis kronis yang berkembang pada tingkat rendah hingga sedang.

Jenis penyakit gusi ini memerlukan penanganan dari ahli periodonti.

Baca juga: 5 Fakta Bawang Putih sebagai Obat Sakit Gigi, Aman untuk Ibu Hamil

Tanda anak terkena penyakit gusi

Tanda-tanda paling umum dari penyakit gusi pada anak meliputi:

  • Gusi berdarah
  • Jaringan gusi memerah dan mengilap
  • Gusi membengkak atau membesar
  • Perubahan bentuk gusi dan resesi gusi (terbukanya akar gigi karena garis gusi surut)
  • Pernapasan buruk kronis

Tindakan orangtua

Mengetahui tanda dan gejala penyakit gusi pada anak dapat membantu orangtua menjaga kesehatan mulut anak.

Jika anak mengalami pendarahan saat menyikat gigi, kondisi itu tidaklah normal dan harus diperhatikan.

Gusi yang sehat berwarna merah muda, menempel pada gigi, dan tidak berdarah.

Apabila kita melihat tanda-tanda anak terkena penyakit gusi, ajari anak merawat gigi dengan baik seperti menyikat gigi dua menit dua kali sehari untuk menghilangkan bakteri penyebab radang gusi.

Baca juga: 5 Khasiat Daun Sirih untuk Sakit Gigi, Bisa Jadi Pereda Nyeri Alami

Setelah anak selesai menyikat gigi, cobalah melihat bagian dalam mulut anak untuk memastikan plak sudah hilang dari garis gusi.

Terakhir, pastikan kita memeriksakan kesehatan gigi anak ke dokter gigi secara rutin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com