Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2022, 09:18 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Best Life

Tidak hanya itu, risiko penyakit liver bisa meningkat apabila orang-orang memiliki lebih dari satu tato di tubuh mereka.

Temuan terungkap setelah American Association for the Study of Liver Diseases menggelar studi pada tahun 2006.

Dalam hal ini, studi menjaring 3.871 responden yang setengah di antaranya sudah didiagnosis hepatitis C.

Ilmuwan menyampaikan, mereka yang didiagnosis hepatitis C kira-kira empat kali lebih mungkin memiliki tato dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Hal itu bisa terjadi usai mempertimbangkan faktor risiko seperti riwayat penggunaan obat intravena atau menerima transfusi darah sebelum tahun 1992.

Baca juga: 10 Inspirasi Desain Tato Paling Populer, Cocok untuk Pemula

Ilmuwan asal University of Michigan juga memeringatkan risiko terkena hepatitis B dan C -yang dapat menyebabkan kerusakan hati seumur hidup dan kanker hati.

Tidak menutup kemungkinan, tato turut menularkan HIV, tetanus, dan tuberkulosis jika alat untuk mentato tidak baru dan tidak disterilkan.

Sementara publik memahami risiko dari membuat tato, Swierk berharap studinya dapat dilanjutkan untuk mengetahui bahaya lainnya.

"Dengan data ini, kami ingin konsumen dan artis membuat keputusan yang tepat dan memahami seberapa akurat informasi yang diberikan," pungkas Swierk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Best Life


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com