KOMPAS.com - Mengenakan kebaya dalam berbagai kesempatan bukan saja menjadi bagian dari melestarikan pakaian dan budaya Indonesia.
Kebaya juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena sekaligus meningkatkan perekonomian melalui UMKM yang sebagian besar dikelola dan dimiliki oleh perempuan.
“Karena kita tahu 65 juta UMKM di Indonesia adalah 64 juta usaha mikro dan dari situ 60 persen UMKM dikelola dan dimiliki oleh perempuan."
"Jika penggunaan kebaya digenjot, berarti pemberdayaan ekonomi perempuan juga aktif,"
Demikian kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga di acara tersebut dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Kemeriahan Parade Kebaya Nusantara di Pelataran Sarinah
Bintang Puspayoga juga mengajak semua pihak menyosialisasikan penggunaan kebaya di berbagai kesempatan agar komitmen pelestarian budaya semakin kuat dengan menjaga dan memanfaatkannya.
Sementara itu, di Bali, kegiatan agama, adat dan budaya seolah sudah menjadi satu kesatuan gaya hidup yang dilestarikan. Termasuk tradisi memakai kebaya bagi perempuan Bali.
Dewan Penasehat Tim Nasional Hari Kebaya menuju Unesco mengatakan, acara ini sangat terinspirasi dengan tradisi Bali yang sangat kuat.
Atas dasar itulah Parade Kebaya Nusantara di selenggarakan di Puri Agung Tabanan, Bali di gelar beberapa waktu lalu.
Acara ini diikuti oleh 700 wanita mengenakan kebaya yang terdiri dari perwakilan PKK se-Kabupaten Tabanan, perwakilan sekolah, kampus, komunitas dan masyarakat umum.
Tujuan dari parade kebaya ini tak lain adalah sebagai upaya memeringati pengajuan Hari Kebaya Nasional Menuju Unesco.
Baca juga: 5 Model Rambut Kebaya, Sambut Kemeriahan Hari Kemerdekaan Ke-77 RI
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Tabanan, Ny Rai Wahyuni siap mendukung kebangkitan UMKM yang berkaitan dengan kebaya di Tabanan, Bali.
“Banggalah dengan produk budaya asli Indonesia, terutama perempuan agar semakin bangga mengenakan kebaya, tidak hanya pada acara keagamaan saja, tapi kebaya juga bisa digunakan untuk semua kegiatan,” imbuh Ny Rai Wahyuni.
Dia juga menyampaikan kebanggaannya terhadap acara ini, karena parade kebaya juga dapat menjadi produk budaya yang nantinya diakui oleh Unesco.