KOMPAS.com - Latah termasuk kebiasaan tidak wajar yang bisa terjadi pada berbagai golongan usia dan jenis kelamin.
Seseorang yang latah akan mengulangi kata-kata yang diucapkan atau meniru gerakan orang lain secara spontan.
Apakah latah hanya merupakan kebiasaan atau penyakit? Bisakah kondisi ini disembuhkan?
Dalam istilah medis, latah disebut jumping frenchmen of maine, yaitu kelainan atau penyakit langka yang ditandai dengan reaksi terkejut yang ekstrem.
Istilah ini pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 di Maine, AS dan Quebec, Kanada.
Dilansir laman News Medical, pada tahun 1878 ahli saraf Dr George M. Beard mengangkat fenomena tidak biasa yang menjadi perhatian komunitas medis ketika itu.
Saat penebang kayu keturunan Perancis-Kanada dari Maine utara merasa antusias, mereka akan melompat atau memukul.
Begitu diungkapkan Beard kepada rekannya di pertemuan tahunan keempat American Neurological Association.
Beard lalu pergi ke wilayah Moosehead Lake di Maine untuk menyaksikan penebang kayu tadi yang disebut "jumpers" atau "jumping frenchmen".
Temuan Beard mengenai penyakit jumping frenchmen of maine dilaporkan dalam sebuah makalah di pertemuan tahun keenam American Neurological Association pada 1880.
Studi itu kemudian diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease and Popular Science Monthly.
Penelitian Beard menarik perhatian ahli saraf di seluruh dunia, terutama Georges Gilles de la Tourette dari Perancis.
Memasuki tahun 1900, minat komunitas ilmiah terhadap gangguan jumping frenchmen berkurang.
Namun, fenomena itu kembali muncul pada paruh kedua abad ke-20.
Ketika itu, beberapa ahli saraf melaporkan insiden "jumping" di berbagai wilayah di Amerika Utara, terutama di antara orang-orang keturunan Perancis.