Studi itu kemudian diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease and Popular Science Monthly.
Penelitian Beard menarik perhatian ahli saraf di seluruh dunia, terutama Georges Gilles de la Tourette dari Perancis.
Memasuki tahun 1900, minat komunitas ilmiah terhadap gangguan jumping frenchmen berkurang.
Namun, fenomena itu kembali muncul pada paruh kedua abad ke-20.
Ketika itu, beberapa ahli saraf melaporkan insiden "jumping" di berbagai wilayah di Amerika Utara, terutama di antara orang-orang keturunan Perancis.
Kondisi tersebut dialami orang Kanada-Perancis di wilayah Beauce di Quebec, orang Perancis-Amerika di Maine, dan orang Cajun di Louisiana.
Sampai sejauh ini belum ada studi dan bukti ilmiah yang mendukung penyebab dari latah atau jumping frenchmen of maine. Namun, kondisi ini diyakini sebagai gangguan neuropsikiatri.
Dalam kebanyakan kasus, refleks kaget akan muncul ketika seseorang dikejutkan oleh suara atau gerakan yang keras atau tidak terduga.
Tetapi pada individu yang latah, reaksi mereka terhadap kejutan cenderung berlebihan atau tidak normal.
Satu teori menyebutkan, jumping frenchmen of maine merupakan kelainan perilaku yang disebabkan oleh pengkondisian operan (operant conditioning), yaitu cara perilaku belajar berbasis hadiah dan hukuman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.