Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Bisa Latah? Kenali Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

Kompas.com - 21/09/2022, 13:55 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Latah termasuk kebiasaan tidak wajar yang bisa terjadi pada berbagai golongan usia dan jenis kelamin.

Seseorang yang latah akan mengulangi kata-kata yang diucapkan atau meniru gerakan orang lain secara spontan.

Apakah latah hanya merupakan kebiasaan atau penyakit? Bisakah kondisi ini disembuhkan?

Latah ditemukan pada abad ke-19

Dalam istilah medis, latah disebut jumping frenchmen of maine, yaitu kelainan atau penyakit langka yang ditandai dengan reaksi terkejut yang ekstrem.

Istilah ini pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 di Maine, AS dan Quebec, Kanada.

Dilansir laman News Medical, pada tahun 1878 ahli saraf Dr George M. Beard mengangkat fenomena tidak biasa yang menjadi perhatian komunitas medis ketika itu.

Saat penebang kayu keturunan Perancis-Kanada dari Maine utara merasa antusias, mereka akan melompat atau memukul.

Begitu diungkapkan Beard kepada rekannya di pertemuan tahunan keempat American Neurological Association.

Beard lalu pergi ke wilayah Moosehead Lake di Maine untuk menyaksikan penebang kayu tadi yang disebut "jumpers" atau "jumping frenchmen".

Temuan Beard mengenai penyakit jumping frenchmen of maine dilaporkan dalam sebuah makalah di pertemuan tahun keenam American Neurological Association pada 1880.

Studi itu kemudian diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease and Popular Science Monthly.

Penelitian Beard menarik perhatian ahli saraf di seluruh dunia, terutama Georges Gilles de la Tourette dari Perancis.

Memasuki tahun 1900, minat komunitas ilmiah terhadap gangguan jumping frenchmen berkurang.

Namun, fenomena itu kembali muncul pada paruh kedua abad ke-20.

Ketika itu, beberapa ahli saraf melaporkan insiden "jumping" di berbagai wilayah di Amerika Utara, terutama di antara orang-orang keturunan Perancis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com