Serangan panik biasanya terjadi sebagai akibat dari sistem saraf otak yang salah menafsirkan gejala fisik serta kecemasan yang sedang dialami seseorang.
Misalnya jantung berdebar yang kemudian disalahartikan sebagai gejala serangan jantung. Begitu pula pada sesak napas yang dianggap sebagai tanda mau sekarat.
Hal tersebut membuat seseorang mengalami kecenderungan kehilangan kendali dan tidak mampu menyadari realitas yang terjadi.
Di samping itu, penafsiran yang salah ini memungkinkan seseorang mengalami kecemasan yang berlebih yang membuat panic attack muncul secara tiba-tiba.
Seseorang yang mengalami serangan panik tak terduga membutuhkan perawatan medis sekaligus konsultasi psikolog untuk mengurangi tingkat kecemasan berlebih yang orang tersebut alami.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Panic Attack, Atur Pernapasan hingga Minyak Lavender
Ada beberapa cara yang dapat dipelajari untuk mengatasi serangan panik yang tidak terduga, di antaranya adalah sebagai berikut:
Ketika seseorang sudah merasakan tanda-tanda kecemasan berlebih itu datang, segera hentikan semua aktivitas yang sedang dilakukan.
Jika memungkinkan tutup mata, tarik napas dalam selama tiga detik melalui hidung, tahan napas dua detik dan buang napas dari mulut.
Cara ini setidaknya bisa membantu meredam kecemasan di tahap awal agar pikiran dan tubuh menjadi lebih tenang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.