KOMPAS.com - Tahun ini, pembuat jam Swiss, Longines genap berusia 190 tahun.
Meski sudah hampir berusia dua abad, produktivitas Longines dalam menghasilkan penunjuk waktu kian meningkat.
Maret lalu, manufaktur tersebut membawa model Spirit Zulu Time GMT yang dilengkapi fitur jarum jam yang melompat (jumping hour hand).
Jam tangan itu dilabeli harga 3.000 dollar AS, atau sekitar Rp 45 juta.
Beberapa bulan berselang, Ultra-Chron Diver baru dengan mesin berkecepatan tinggi (high beat) diluncurkan. Model ini mengambil referensi desain dari Ultra-Chron Diver di akhir 1960-an.
Dan yang terbaru, Longines mengusung tiga model Master Collection 190th Anniversary untuk menandai 190 tahun kiprah perusahaan di industri horologi.
Seri Longines Master Collection 190th Anniversary datang dalam tiga referensi yang memiliki cangkang logam berbeda.
Referensi pertama, L2.793.4.73.2 menggunakan cangkang baja tahan karat.
Sementara itu, referensi L2.793.6.73.2 dan L2.793.8.73.2 masing-masing diberi cangkang rose gold dan yellow gold 18 karat.
Ketiganya dibalut cangkang ramping berdimensi 40 x 9,35 milimeter yang dipoles, crown yang serasi, dan tali jam bermotif kulit buaya.
Baca juga: Longines Tambah Koleksi Arloji Selam Legend Diver Watch
Indikator jam menampilkan angka bergaya Breguet yang diukir menggunakan mesin.
Tidak ada banyak detail di bagian dial, kecuali logo vintage Longines di bawah indeks jam 12.
Referensi baja mendapat permukaan dial perak sandblasted serta jarum jam berwarna biru.
Lalu, referensi rose gold diberi dial berwarna frosted black dan jarum jam rose gold.