Sebagai orangtua, kita dapat mengajarkan pada anak untuk menolak dengan sopan.
Ajarkan pada anak bahwa mereka boleh menolak orang lain, namun apa yang diucapkan tidak boleh menyinggung pihak manapun.
Contohnya, mengatakan “Terima kasih” dan “Maaf”’ sebelum menolak.
Menggunakan kata 'saya' adalah teknik ketegasan karena pesan tersebut sepenuhnya tidak menghakimi dan menghindari kesalahan.
Teknik ini berguna untuk membantu anak-anak menyelesaikan konflik.
Ini dilakukan karena kata ini mengandung makna opini yang tak memaksa. Sebagai contoh, “Saya pikir akan menyenangkan bagi semua orang untuk bekerja sama.
Saya akan senang jika yang lain bisa membantu.”
Bersikap tenang meskipun ada tumpukan emosi yang mengendap merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Menyusui
Ajarkan anak untuk berbicara perlahan dan jelas. Jadi, itu akan membuat anak lebih percaya diri dan bisa tenang dalam menghadapi masalah dan pilihan.
Ajarkan anak untuk membiarkan orang lain berbicara terlebih dulu sebagai tanda menghormati mereka.
Hal ini dapat mendorong anak-anak untuk mau mendengarkan satu sama lain. Selain itu, usaha ini juga membantu anak menunjukkan bahwa mereka menghargai ide satu sama lain.
Itulah beberapa cara yang bisa diajarkan kepada anak tentang pentingnya komunikasi asertif. Tentunya sebagai orangtua, kita dapat turut mencontohkan kepada anak sikap tersebut dengan baik.
Dengarkan episode siniar Obrolan Meja Makan lainnya yang membahas tentang parenting isu yang dikemas secara ringan, informatif, dan pastinya menghibur pada tautan berikut dik.si/omm_asertifanak.
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.