Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Obesitas, Underweight Juga Buruk untuk Kesehatan

Kompas.com - 22/09/2022, 19:26 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Masalah kesehatan tak hanya muncul ketika seseorang mengalami obesitas namun juga underweight.

Kekurangan berat badan dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko osteoporosis, infertilitas, hingga malnutrisi.

Hal ini berdasarkan riset yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Microbiology and Infection tentang pentingnya berat badan sebagai aspek biologis dalam kesehatan.

Pada dasarnya, seseorang dapat dikategorikan sebagai underweight apabila memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18,5.

Baca juga: Serupa tetapi Tak Sama, Ini Perbedaan Stunting, Wasting, dan Underweight

Jika kurang dari itu maka dianjurkan untuk meningkatkan bobot tubuh hingga di batas ideal dengan menambah asupan kalori, lebih dari yang dibakar oleh tubuh.

Sayangnya, banyak orang melakukannya secara asal-asalan sehingga malah memicu perilaku yang tidak sehat.

Selain frekuensi makan, kualitas makanan yang dikonsumsi juga wajib diperhatikan saat ingin menaikkan berat badan.

American Journal of Food Science and Nutrition Research menyebutkan asupan kalori yang berlebihan dan tak terkontrol justru malah berdampak negatif bagi kesehatan.

Selain itu, konsumsi makanan olahan, gorengan, atau makanan yang tinggi gula secara berlebihan juga bisa membuat metabolisme tubuh jadi tak seimbang dan meningkatkan risiko berbagai penyakit.

Devina Tri Lestari, Nutritionist dan Signature Coach Fita, aplikasi kesehatan dan gaya hidup, mengingatkan perlunya mengatur menu makanan dengan lebih baik ketika menghadapi kondisi underweight.

“Misalnya, dengan memasukkan lebih banyak karbohidrat kompleks, lemak sehat (lemak tak jenuh), dan protein," terangnya, dalam rilis media yang diterima Kompas.com.

Ketiganya disebut sebagai zat gizi makro atau penyumbang lebih banyak kalori bagi tubuh.

Begitu pun dengan jenis camilan yang dikonsumsi, dianjurkan berupa makanan kecil yang padat kalori namun juga tinggi nutrisi, seperti roti gandum dengan selai kacang, atau buah alpukat.

Baca juga: 11 Jenis Makanan untuk Menaikkan Berat Badan

"Menaikkan berat badan bukanlah proses yang instan. Bahkan faktanya, hal ini lebih sulit dilakukan ketimbang menurunkan berat badan." kata Reynazran Royono, Chief Executive Officer Fita.

Untuk membantu menaikkan berat badan secara sehat dan ideal, Fita meluncurkan program Weight Gain guna membantu masyarakat memahami kebutuhan tubuhnya, membangun pola pikir dan kebiasaan yang sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com