KOMPAS.com - Dari berbagai masalah kesehatan yang mendominasi dunia kesehatan, tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk penyakit yang harus diwaspadai.
Peningkatan tekanan darah cenderung tidak menunjukkan gejala, makanya sering disebut sebagai "silent killler". Sebab, penderitanya tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi.
Dokter Andrew Yocum, MD menyebut, tekanan darah tinggi terjadi ketika angka pengukuran tekanan darah melebihi 130/80 mmHg.
"Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung seperti penyakit arteri koroner, stroke, serangan jantung, dan gagal jantung," tutur Yocum.
"Perubahan gaya hidup dan resep obat tekanan darah dapat membantu menurunkan atau mengelola tekanan darah tinggi."
Baca juga: 6 Cara Alami Turunkan Tekanan Darah, Sudah Tahu?
Lima tanda ini bisa menunjukkan adanya peningkatan tekanan darah, yaitu:
Jika kita tiba-tiba mengalami sakit kepala intens yang terasa lebih buruk dari biasanya dan tekanan darah meningkat, dianjurkan untuk mencari pertolongan medis, saran ahli jantung Luke Laffin, MD.
Namun Laffin juga mengatakan, tidak selalu tekanan darah tinggi menyebabkan sakit kepala. Justru hal sebaliknya juga dapat terjadi.
Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Bikin Pusing? Ini Penjelasannya...
Sesak napas adalah gejala umum dari hipertensi pulmonal, atau jenis tekanan darah tinggi yang mempengaruhi arteri di paru-paru dan jantung.
Begitu penjelasan Vallerie McLaughlin, MD, direktur Pulmonary Hypertension Program di Universiy of Michigan Frankel Cardiovascular Center.
Hipertensi pulmonal terjadi karena sisi kanan organ jantung kesulitan mendorong aliran darah melalui paru-paru, dan tidak sampai ke sisi kiri jantung dan tubuh.
Menurut para ahli, kecemasan dan tekanan darah tinggi saling terkait.
Menurut ahli jantung Sheldon G. Sheps, MD, kecemasan tidak menyebabkan hipertensi jangka panjang, namun bisa memicu lonjakan tekanan darah dalam waktu sementara.
Jika lonjakan tekanan darah sering terjadi, itu dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, jantung dan ginjal.
Baca juga: Hari Hipertensi Sedunia: 5 Gaya Hidup untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi bukan penyebab langsung mimisan, namun Yocum mencatat ada beberapa studi yang menunjukkan kaitan antara kedua hal tersebut.
Satu studi menemukan, individu dengan hipertensi berisiko mengalami mimisan lebih besar dan memerlukan perawatan medis dibandingkan mereka yang memiliki tekanan darah normal.
Adapun studi lain mengungkap, hipertensi bukan penyebab mimisan, namun membuat mimisan lebih sulit dikendalikan.
Mual dan muntah juga bisa menjadi gejala lonjakan tekanan darah, kata ahli jantung Francisco Lopez-Jimenez, MD.
"Jika kita melihat angka tekanan darah yang sangat tinggi dan tidak memiliki gejala apapun, bersantailah selama beberapa menit," ujar dia.
Setelah itu cek kembali tekanan darah. Jika angka dalam alat ukur tekanan darah masih tinggi, segera hubungi dokter.
Baca juga: 12 Makanan Penurun Tekanan Darah Tinggi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.