Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kompor Listrik Dipakai Memasak Rendang? Ini Kata Pakar Kuliner

Kompas.com - 23/09/2022, 15:56 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kompor listrik sedang jadi bahasan viral para netizen di media sosial.

Berawal dari program konversi kompor elpiji dari pemerintah, sejumlah pihak menilai langkah itu tidak tepat.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela mengatakan kompor elektrik ini tidak cocok dipakai untuk menu masakan Nusantara.

Baca juga: Harga Kompor Listrik, Manfaat dan Kelebihannya untuk Memasak

Apalagi jika dipakai untuk memasak makanan secara massal seperti hajatan, yang kerap jadi agenda sosial orang Indonesia.

"Karena, masakan Indonesia ya beda, bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran gitu aja. Apalagi kalau ada hajatan, mana cukup?" kata istri Ahmad Dhani ini, dalam video yang beredar di media sosial.

Argumennya ini rupanya disetujui oleh para netizen yang menyebut kompor listrik jelas tidak efisien ketika dipakai untuk memasak menu lokal sehari-hari.

Banyak juga yang sanksi jika kompor dengan daya listrik ini bisa digunakan untuk membuat rendang, menu kebanggaan dan favorit masyarakat Indonesia.

Benarkah demikian?

Kompor listrik bisa dipakai untuk memasak rendang asalkan...

Sejarawan kuliner, Wira Hardiyansyah mengatakan sebenarnya kompor listrik bisa dipakai untuk memasak makanan apa saja, termasuk rendang.

Hanya saja prosesnya akan jauh lebih lama bahkan hingga dua kali lipat dari waktu yang dibutuhkan dengan kompor biasa.

"Kalau masalah bisa bikin rendang sih bisa bisa saja ...tapi akan memakan waktu yang lebih lama dari pada penggunaan api langsung," terangnya kepada Kompas.com.

Proses memasak rendang yang, misalnya, perlu waktu empat jam bisa menjadi delapan jam dengan metode ini.

Baca juga: Harga Kompor Listrik Sesuai Merek dan Besaran Watt, Mulai Rp100 Ribuan

Ia menjelaskan memasak dengan kompor listrik memang akan memakan waktu lebih lama karena memerlukan watt yang tinggi untuk merubah unsur listrik ke panas.

"Kalau di tanya jadi atau tidak suatu masakan pasti akan jadi...tapi tidak semaksimal menggunakan api," terang travelling chef ini.

Pasalnya, ada menu yang membutuhkan tektur maupun aroma tertentu, sebagai ciri khasnya, yang hanya bisa didapatkan dari proses memasak menggunakan api.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com