Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Aksi dari Bayer untuk Tanggulangi Stunting di NTT

Kompas.com - 26/09/2022, 06:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Karena stunting itu adalah masalah yang sangat panjang dan kompleks, fokus kami di daerah ini utamanya adalah meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat terkait stunting," ujar President Director Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar.

Untuk langkah-langkah edukasi stunting, Kinshuk mengatakan Bayer telah mengikuti standar dari modul yang sudah diatur oleh pemerintah.

"Semua perusahaan yang memiliki program atau inisiatif anti stunting itu dikoordinasikan di bawah Bappenas."

"Modulnya juga dibuat oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat UI yang ada masukan dari Promkes Kemenkes," ungkap Kinshuk.

"Ada enam modul yang berisi tentang edukasi kesehatan dan penanggulangan stunting, tetapi beberapa di antaranya menyoroti hal penting seperti mencegah anemia dan pemenuhan gizi seimbang," ujar dia.

Di samping itu, pendidikan berbasis ilmiah pun dilakukan agar masyarakat lebih memahami tentang mikronutrisi dan makronutrisi.

"Komposisi nutrisi juga kami edukasi tapi tidak spesifik komoditas lokalnya apa."

"Yang penting standar pengetahuannya sudah benar, lalu variasi sumber gizinya seperti apa itu bisa di level selanjutnya," imbuh dia.

3. Memberikan edukasi kesehatan reproduksi dan KB

Stunting menjadi masalah yang sangat kompleks karena semua faktor ikut berperan, termasuk kesehatan perempuan dan pertumbuhan dari anak-anak.

Baca juga: Cegah Stunting, Berikut 4 Protein Hewani yang Bisa Diolah Jadi MPASI

Melalui kerjasama dengan bidan-bidan desa dan juga posyandu, Bayer menemukan bahwa tingkat pemahaman masyarakat desa dan kesadarannya untuk kesehatan reproduksi sangat rendah.

Maka dari itu intervensi yang penting adalah edukasi.

"Untuk kesehatan perempuan dan program Keluarga Berencana (KB) itu juga berhubungan dengan status ekonomi," kata Kinshuk.

"Sementara program Better Life Farming targetnya untuk meningkatkan pendapatan dari petani, kalau dari sisi KB itu meningkatkan akses dan pengetahuan yang lebih baik mengenai kesehatan perempuan."

"Sehingga, tidak hanya pendapatannya saja yang meningkat, tetapi juga pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ikut meningkat," sambung dia.

Kinshuk menambahkan, Bayer melakukan survei sebelum maupun sesudah intervensi pelatihan dan ada satu hasil yang baik, yakni meningkatnya pengetahuan dari perempuan di desa.

"Dalam jangka panjang kami berharap bisa punya peran dalam penurunan stunting dan penurunan angka kematian bayi lewat edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan KB ini," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com