Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Aksi dari Bayer untuk Tanggulangi Stunting di NTT

Kompas.com - 26/09/2022, 06:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Permasalahan gizi buruk atau stunting masih menjadi persoalan besar di Indonesia, terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasalnya, Provinsi tersebut merupakan daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dan pertanian Bayer, prevalensi stunting di NTT per September 2022, khususnya di daerah Belu, Kupang, mencapai hingga 23,4 persen.

Nah, untuk membantu mengatasi masalah itu, Bayer berkomitmen dalam upayanya menanggulangi masalah stunting di daerah Belu dengan mengimplementasikan sejumlah berikut.

Baca juga: Genjot Produksi Jagung, Kementan Gandeng Bayer Indonesia

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Sebagian besar kasus stunting diakibatkan oleh kemiskinan.

Untuk itu, Bayer membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat yang mayoritas bekerja sebagai petani.

Tujuannua agar kehidupan petani lebih sejahtera dan dapat memenuhi kebutuhan gizi yang cukup bagi anaknya.

Ada pun upaya yang telah diimplementasikan adalah dengan memberikan pendidikan bagi para petani kecil untuk dapat mengelola hasil panennya dengan lebih baik.

"Kami memiliki program Better Life Farming yang dimaksudkan untuk membantu petani kecil secara terstruktur, mulai dari komponen yang terkecil."

Demikian penuturan Managing Director dan CFO of Bayer Asean, Ernst Coppens, dalam acara konferensi pers yang berlansung di Labuan Bajo, NTT, Jumat (23/9/2022) lalu.

Program ini diinisiasi untuk membantu petani agar bisa membeli keperluan pertaniannya seperti benih, pestisida, atau pupuk. Lalu, bagaimana petani mengolah kemudian menjual hasil panennya dengan lebih baik.

Baca juga: Apakah Susu Dapat Mengatasi Stunting? Ini Kata Ahli Gizi

"Pertanian itu kan sebuah bisnis ya. Kalau bisnisnya meningkat, maka petani otomatis punya pendapatan yang lebih untuk bisa menikmati hidup yang lebih baik, terutama dalam pemenuhan gizi anak," terang Ernst.

2. Meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi

Stunting juga disebabkan karena pemenuhan gizi yang rendah, sehingga Bayer perlu melakukan intervensi yang bekerja sama dengan bidan-bidan desa setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com