KOMPAS.com - Konsumsi minuman kekinian yang tinggi kadar gula sudah menjadi gaya hidup tersendiri bagi banyak orang.
Tak lengkap rasanya jika satu hari saja terlewat tanpa minum minuman manis dan berlemak itu.
Apalagi, kini tersedia banyak brand dengan variasi rasa ataupun harga yang berbeda, membuat pilihan kita semakin luas.
Baca juga: Waspadai Risiko Penyakit akibat Doyan Minuman Manis dan Rebahan
Padahal, kebiasaan ini bisa membuat kita lengah akan dampak negatifnya pada kesehatan.
Bukan rahasia lagi, konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit hati, dan kerusakan gigi.
Gula mengandung kalori, yang juga sering disebut kalori kosong karena tidak memberikan nutrisi apa pun bagi tubuh.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan konsumsi gula bagi setiap orang per harinya sebesar 10 persen dari total energi, yakni 200 kilokalori (kkal).
Jumlah itu setara dengan empat sendok makan atau 50 gram gula per orang setiap hari.
Batasan ini termasuk gula dari makanan, minuman, dan berbagai asupan lain yang kita konsumsi dalam sehari.
Baca juga: Mana yang Lebih Buruk: Lemak atau Gula?
Namun, The American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa makanan manis mengandung tidak lebih dari setengah dari tunjangan kalori harian seseorang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.