Berbeda dari anggapan awam, seseorang tidak selalu gelisah ketika menyampaikan kebohongannya.
Ada dua alasannya, yakni:
"Konsentrasi yang intens ini dapat membuat tubuh Anda lebih tenang karena semua energi mengalir ke otak," kata Mann.
Baca juga: Orang yang Berbohong Ternyata Suka Menunjukkan Gestur Ini
"Pembohong lebih cenderung mencoba untuk menahan pandangannya" kata Mann.
Orang yang berkata jujur malah akan sering memalingkan muka saat memikirkan jawaban atas sebuah pertanyaan, kemungkinan sebagai cara untuk membantu mereka berkonsentrasi.
"Orang yang mengatakan yang sebenarnya tidak bekerja keras untuk terlihat baik," kata Kevin Colwell, seorang profesor psikologi di SCSU yang mempelajari teknik poligraf dan forensik.
Baca juga: Anak Suka Berbohong? 5 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya
Sebaliknya, pembohong tidak melakukannya karena takut dicurigai tidak berkata jujur.
Mereka juga mengawasi ekspresi kita untuk memahami bagaimana reaksi dan kepercayaan yang muncul atas kata-katanya.
Kebiasaan ini karena pembohong perlu memikirkan ulang jawabnnya atau perlu menambahkan detail dalam cerita karangannya.
Mengulangi pertanyaan sebelum menjawab dapat memberi mereka waktu untuk mempertimbangkan apa yang ditanyakan dan menghasilkan cerita yang dapat dipercaya.
Pembohong mungkin tidak selalu gelisah tetapi ada beberapa perilaku spesifik yang mungkin bisa kita kenali, misalnya:
Namun, ini tidak selalu terjadi karena sejumlah ahli berpendapat bahwa tanda-tanda kebohongan nonverbal tidak dapat diandalkan.
Baca juga: Mengapa Berita Bohong Mudah Menyebar?
Seorang pembohong akan mulai bicara secara perlahan untuk memberikan dirinya waktu membangun narasi maupun detail yang dibutuhkan.
Waktu tambahan ini juga dipakai untuk melihat reaksi kita terhadap pembicaraan mereka sehingga bisa menyesuaikan kembali kata-katanya.