KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri, membina hubungan gampang-gampang susah.
Terkadang, ada saja masalah yang mendera sehingga hubungan berubah toxic.
Toxic relationship yang belakangan ramai diperbincangkan membuat pasangan merasa tidak didukung, disalahpahami, direndahkan, bahkan dimanfaatkan.
Situasi yang seperti itu juga berdampak pada kelangsungan jalinan asmara karena salah satu atau kedua pasangan tidak semakin maju, namun terus memburuk dari hari ke hari.
Baca juga: Apa Itu Toxic Relationship dan Tanda-tandanya?
Toxic relationship dapat menyakiti fisik dan perasaan pasangan apabila kondisi ini terus berlanjut, tidak dicarikan jalan keluar, dan tidak segera diakhiri.
Sayangnya, tidak semua pasangan memahami bahwa hubungan yang mereka bina sudah toxic.
Parahnya, mereka masih bertahan meski mengetahui hubungannya tidak sehat.
Nah, supaya pasangan bisa mengidentifikasi apakah hubungannya masih sehat, berisiko, atau sudah toxic, berikut tanda-tanda yang wajib diperhatikan.
Baca juga: 9 Film yang Tampilkan Toxic Relationship, Sudah Nonton?
Hubungan yang sehat ditandai dengan kuatnya kepercayaan antarpasangan.
Tapi, tidak demikian dalam toxic relationship yang mengganggu stabilitas hubungan.
Padahal, tanpa adanya kepercayaan, pasangan sulit untuk setia, tidak berperilaku yang baik demi kepentingan hubungan, termasuk tidak ada rasa aman.
Demikian penjelasan dari terapis asal J. Woodfin Counseling di San Jose, California, Jeni Woodfin, LMFT.
Hubungan yang sehat seharusnya memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengembangkan dan membahagiakan dirinya sendiri.
Namun, kalau salah satu pasangan mulai mendikte atau mengontrol perilaku doi-nya, hal ini menjadi tanda lain dari toxic relationship.
Pasalnya, keberanian untuk mendikte membuat pasangan yang menjadi korban terancam kehilangan sesuatu, seperti keuangan atau merelakan persahabatan.
Baca juga: Toxic Relationship, Begini Tanda-tandanya