Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latihan Pernapasan Bantu Turunkan Tekanan Darah, kok Bisa?

Kompas.com - 26/09/2022, 19:13 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menghirup udara segar di pagi hari setelah bangun tidur tidak hanya menyegarkan tubuh kita.

Ada bukti yang menemukan, melakukan latihan pernapasan bisa membantu mengobati atau mencegah tekanan darah tinggi, serta berkontribusi terhadap penurunan berat badan.

Pada studi yang dirilis di Journal of Applied Physiology, didapati latihan pernapasan selama lima menit membantu mengurangi tekanan darah dan memperbaiki kesehatan jantung.

Potensi manfaat latihan ini bisa didapatkan oleh individu dari segala usia.

Baca juga: Latihan Pernapasan 5 Menit Sehari, Turunkan Tekanan Darah

Studi melibatkan 128 peserta

Untuk temuan studi tersebut, para peneliti dari University of Colorado Boulder dan University of Arizona memeriksa 128 orang dewasa sehat berusia 18-82 tahun yang melakukan latihan pernapasan selama enam minggu.

Peserta studi menggunakan perangkat genggam seperti inhaler, kemudian menarik napas dalam-dalam sebanyak 30 kali sekitar 5-10 menit per hari.

Perangkat tersebut membuat otot-otot pernapasan peserta harus bekerja lebih keras untuk menghirup udara.

Dalam waktu dua minggu, para peneliti mulai melihat peningkatan tekanan darah peserta.

Efek samping yang terjadi pada peserta dalam periode itu mencakup nyeri otot ringan sementara atau sakit kepala ringan.

Pada akhir uji coba, tekanan darah sistolik peserta mengalami penurunan rata-rata 9 mmHg.

Baca juga: 7 Teknik Latihan Pernapasan Pereda Stres, Mau Coba?

Latihan pernapasan dinilai lebih efektif mengobati hipertensi 

Daniel Craighead, penulis utama studi dan asisten profesor penelitian di University of Colorado Boulder mengatakan, latihan pernapasan dengan alat bantu bisa jadi lebih efektif ketimbang mengurangi natrium atau menurunkan berat badan.

"Individu bisa memperoleh hasil yang relatif cepat," tutur dia kepada The Insider.

"Kami memprediksi jika kita melakukannya (latihan pernapasan dengan alat bantu) lebih lama, tekanan darah akan menurun lebih jauh lagi."

Lebih lanjut, para peneliti menemukan, latihan itu bukan hanya bermanfaat bagi individu yang bermasalah dengan tekanan darah, melainkan juga individu yang sehat.

"Individu dengan tekanan darah pada tingkat yang tidak sehat dapat memeroleh manfaat dari menambahkan latihan ini ke rutinitas mereka," papar Craighead.

"Tetapi individu bisa memulai latihan di usia 30-an dan mempertahankannya selama bertahun-tahun untuk membantu menunda atau mencegah hipertensi."

Baca juga: Wajib Tahu, 6 Teknik Pernapasan untuk Berbagai Situasi

Latihan pernapasan bukan pengganti olahraga

Latihan pernapasan yang lambat dan dalam dikaitkan dengan manfaat seperti menghilangkan stres, tidur lebih nyenyak, tekanan darah lebih sehat, dan meningkatkan kesehatan mental.

Disebutkan Craighead, kita bisa mendapatkan manfaat latihan pernapasan dengan alat bantu dalam waktu yang relatif singkat.

Juga, manfaat latihan pernapasan akan bertahan kendati peserta sudah berhenti berlatih.

Studi yang dilakukan Craighead dan tim menemukan, di saat peserta melakukan latihan pernapasan enam minggu, berhenti enam minggu, dan kembali diuji, tekanan darah peserta tetap terbilang rendah.

Namun, latihan pernapasan bukanlah pengganti olahraga. Olahraga teratur dan asupan nutrisi yang baik tetaplah penting untuk menjaga massa otot dan mengendalikan kolesterol demi mencegah penyakit kronis jangka panjang.

"Ini bukan peluru ajaib untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, jadi kita tidak boleh berhenti melakukan latihan lain," katanya.

Baca juga: Selain Bermeditasi, Ini 4 Latihan Pernapasan yang Perlu Dicoba

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com