KOMPAS.com - Ada berbagai alasan yang mendorong karyawan mengambil keputusan untuk resign dan mencari pekerjaan baru.
Mungkin saja mereka jenuh dengan lingkungan kerja yang toxic, ingin mendapatkan pengalaman baru, atau ingin pindah karena gaji yang tidak memadai.
Akan tetapi, menemukan pekerjaan baru setelah cabut dari tempat kerja yang lama bukanlah hal yang mudah dilakukan dan butuh proses.
Karena mendapatkan pekerjaan yang cocok dengan kompetensi, pengalaman, dan kata hati memerlukan pertimbangan yang matang.
Baca juga: 6 Tanda Kamu Harus Resign dan Mencari Pekerjaan Baru
Karyawan yang sudah lama bekerja maupun fresh graduate disarankan tidak sembrono ketika mencari pekerjaan baru.
Supaya pekerjaan yang didapat tidak zonk, berikut hal-hal yang wajib dipertimbangkan. Dicatat, ya!
Mengidentifikasi pesaing dalam bursa kerja sangatlah penting. Mengingat, jumlah pengangguran di Indonesia terbilang masih tinggi.
Data Badan Pusat Statistik mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2022 sebesar 5,83 persen.
Persentase tersebut mengalami penurunan sebesar 0,43 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021.
Pengangguran terbuka dikategorikan sebagai:
Berkaca dari persentase tersebut, artinya ada ratusan ribu hingga jutaan pencari kerja yang siap meramaikan bursa kerja.
Mereka tentunya mengincar berbagai pekerjaan di berbagai sektor, mulai dari perbankan, media, teknologi, pertambangan termasuk BUMN.
"Perusahaan yang tahan resesi biasanya yang menjual kebutuhan konsumen, menyediakan layanan perbaikan kritis, atau memproduksi atau menjual produk eksklusif atau khusus."
Hal tersebut dikatakan CEO Society for Human Resource Management, Johnny C. Taylor Jr.
Baca juga: Mengatasi Stres Akibat Sulit Mencari Kerja
Besaran gaji yang diterima ketika pertama kali bekerja dan prospek kenaikan gaji dalam beberapa bulan atau tahun menjadi pertimbangan yang tidak kalah pentingnya.
Apalagi bagi generasi milenial dan Z yang mau tidak mau menjadi sandwich generation.
Sandwich generation adalah sebutan bagi mereka yang punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan orangtuanya.
Nah, ketika generasi milenial dan Z berada di posisi seperti itu, mereka harus memastikan gaji yang diterima cukup untuk kebutuhan sehari-hari, hiburan, termasuk investasi.
Untuk memastikan besaran gaji yang diterima cukup atau tidak, pencari kerja sebaiknya melihat latar belakang bidang pekerjaan yang disasar.
Jika tidak, mereka bisa mencari perkiraan besaran gaji melalui situs pencari kerja yang kini memberikan fitur informasi gaji sesuai bidang pekerjaan dan industri.
Baca juga: Ingin Alih Profesi? Ketahui 10 Pekerjaan yang Tawarkan Gaji Tertinggi
Faktor perjalanan dari rumah ke tempat kerja seringkali dipertimbangkan pencari kerja. Karena faktor ini memengaruhi pengeluaran mereka setiap bulan.
Faktor jarak biasanya dipertimbangkan oleh mereka yang ingin mencoba peruntungan di kota metropolitan, seperti Jakarta, atau di daerah pedalaman yang jauh dari akses transportasi umum maupun pribadi.
Jangan sampai, biaya bahan bakar atau ongkos ojek online, bis, dan transportasi lainnya membebani gaji dan memangkas biaya kebutuhan bulanan.
Baca juga: Masalah Perjalanan dari dan ke Kantor Picu Karyawan Resign
Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang baru.
Pencari kerja sebaiknya memastikan apakah mereka mendapat BPJS Kesehatan, jaminan pensiun, pelatihan dan fasilitas lainnya.
"Keseimbangan kehidupan kerja sama pentingnya. (Karyawan) harus menanyakan tentang kebijakan hari libur dan sakit, serta fleksibilitas kerja dari rumah," kata analis keuangan dari WalletHub, Jill Gonzalez.
Di samping itu, pencari kerja harus memastikan bahwa tempat kerjanya yang baru memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkembang.
Misalnya, memberikan pelatihan bagi karyawan atau sertifikasi yang membuat karyawan memiliki tambahan skill.
Pakar karir LinkedIn, Blair Heitmann, mendorong pencari kerja untuk memikirkan budaya perusahaan ketika ingin berganti pekerjaan.
Mereka dapat menilik pengalaman karyawan yang masih bekerja atau mantan karyawan dari sebuah perusahaan melalui situs pencari kerja.
Biasanya, situs pencari kerja memberikan kolom review beserta peringkat penilaian terhadap suatu perusahaan.
Cara lain yang bisa dicoba adalah berkonsultasi dengan pakar karier untuk mengidentifikasi tempat kerja yang sesuai.
"Jika lingkungan kerja tidak memiliki manajemen yang baik atau tidak menemukan waktu untuk menghargai individu atas apa yang mereka lakukan, banyak orang cenderung merasa rendah diri."
Hal tersebut disampaikan oleh terapis berlisensi Thriveworks, Stephanie Stathas, dikutip dari Huffpost.
Sebagai alternatif, rajinlah menengok postingan content creator di TikTok yang membagikan tips membuat CV, interview, dan review perusahaan sebelum mengirimkan lamaran.
Baca juga: 6 Tanda Lingkungan Kerja Toxic yang Bikin Tidak Produktif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.