KOMPAS.com - Orang dewasa dapat menurunkan berat badannya dengan diet.
Sayangnya, remaja tidak disarankan diet oleh American Academy of Pediatrics (AAP).
Badan tersebut mengatakan, ada bahaya yang mengintai remaja jika mereka memaksa melakukan diet agar berat badannya ideal.
Studi yang diunggah di National Library of Medicine tahun 2016 menyebut, diet yang dilakukan remaja dapat memicu gangguan makan.
"(Saya) menangani orang-orang yang mengalami gangguan makan dalam pemulihan. Banyak dari mereka yang gangguan makan dipicu karena diet."
Baca juga: 5 Jenis Makanan Sehat untuk Menambah Berat Badan dengan Cepat
Demikian penjelasan Direktur Layanan Klinis dan Pendidikan Renfrew Center, Samantha DeCaro, dikutip dari Yahoo Life.
Orang dewasa boleh melakukan diet asal dalam koridor yang wajar dan dengan pendampingan dokter.
Namun, pada remaja, diet mendatangkan risiko tinggi karena gangguan makan adalah salah satu gangguan kejiwaaan yang berbahaya.
Menurut DeCaro, gangguan makan masuk dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5th edition (DSM-V).
DSM-5 yang disusun American Psychiatric Association mencakup panduan, tanda dan gejala umum untuk gangguan mental tertentu.
DeCaro menerangkan, berbahayanya diet bagi remaja dikarenakan mereka yang berusia belia masih membutuhkan banyak nutrisi.
Nutrisi yang dibutuhkan remaja digunakan untuk menjalani berbagai kegiatan supaya otak dan tenaganya terpenuhi.
"Jadi, diet bisa berbahaya bagi seorang remaja, terutama ketika diet tidak berakar pada semacam alergi medis atau intoleransi," jelasnya.
Senada dengan DeCaro, ahli diet terdaftar Kara Lydon, mengatakan bahwa remaja masih membutuhkan banyak nutrisi.
Ia menjelaskan, remaja seharusnya mendapat 40 persen nutrisi dari berat badannya dan 15 persen dari tinggi tubuhnya.