Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Remaja Terobsesi Idol Kpop? Orangtua Tak Perlu Sikapi Berlebihan

Kompas.com - 27/09/2022, 08:49 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Healthline

Tanda obsesi anak pada idol Kpop sudah berlebihan

Anak yang malas mengerjakan tugasnya karena asyik nonton video konser artis favoritnya atau berjam-jam membicarakan idolanya masih tergolong tindakan yang wajar.

Kesukaan anak pada idol Kpop favoritnya baru bisa dianggai obsesi yang membahayakan jika memenuhi kriteria gangguan obsesif-kompulsif.

Baca juga: 6 Tanda Seseorang Memiliki Gangguan Obsesif Kompulsif

“Pertanyaannya adalah seberapa luas penyebarannya,” kata Dr. Legg.

Kita harus mencermati apakah kesukaan anak kemudian mengganggu fungsinya sehari-hari dan berdampak buruk pada kehidupannya.

“Jika tugas sekolah anak terlupakan dan mereka kehilangan semua temannya demi duduk di kamar sepanjang hari terpaku pada layar komputer menonton konser, Anda harus menghubungi seorang profesional untuk evaluasi,” sarannya.

Namun jika anak hanya menghabiskan waktu satu hari dalam sepekan untuk maraton konser atau video klip idolanya maka itu tidak mengkhawatirkan.

Baca juga: Ketika Si Anak Remaja Mulai Belajar Dandan

Obsesi anak juga bisa dianggap berlebihan jika buah hati mengalami depresi atau muncul keinginan bunuh diri karena artis idolanya itu.

Demikian pula jika anak benar-benar percaya jika idolanya itu mengenal mereka secara pribadi dan membalas rasa cintanya, itu bisa jadi tanda kesulitan membedakan antara fantasi dan kenyataan.

Jika orangtua tidak menyukai sosok idola anak

Kadangkala orangtua tidak setuju dengan perilaku anak karena tidak menyukai artis yang diidolakannya.

Dr. Legg mengungkapkan jika orangtua secara umum akan selalu mempertanyakan perilaku selebritas pada umumnya.

Jadi dianjurkan untuk bicara lebih jauh kepada anak agar kita bisa memahami rasa suka mereka.

“Orang tua harus bertanya apa alasannya. Diskusikan kekhawatiran Anda dengan anak-anak Anda, tetapi dengan cara yang tidak mengancam," sarannya.

Kebanyakan anak remaja sebenarnya sadar jika perilaku idol favorit mereka bukan hal yang bisa diaplikasikannya di kehidupannya.

Baca juga: 5 Tips Jadi Orangtua Keren di Mata Anak Remaja

Sebaliknya, orangtua bisa memanfaatkan obsesi anak menjadi hal yang lebih positif dan bermanfaat.

Misalnya menawarkan membelikan tiket konser dengan syarat nilai sekolah yang lebih baik atau mengerjakan pekerjaan rumah.

Hal ini bisa menjadi motivasi anak sekaligus menunjukkan jika kita mendukung mereka.

“Gunakan untuk keuntungan Anda,” saran Dr. Legg.

“Orang tua tidak boleh langsung bereaksi negatif, karena Anda bisa menggunakan ini sebagai alat negosiasi.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com