"Selebriti sukses dan mendunia, dan anak-anak tidak selalu mengerti bahwa itu sinematik."
Jika anak kecil cenderung terobsesi dengan superhero atau karakter kartun maka penyanyi atau bintang film adalah objek favorit anak remaja.
“Berpakaian seperti selebriti dan mengubah gaya rambut Anda agar terlihat seperti selebriti adalah bagian normal dari mencoba identitas yang berbeda dan mencari tahu siapa Anda,” kata Dr. Legg.
Tergabung dalam fandom tertentu, menghapal lagu hingga kesukaan idolanya dan menghabiskan banyak waktu untuk nonton dan membicarkan selebritas favoritnya dianggap masih dalam batasan wajar.
Ia menilai perilaku tersebut bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan selama tidak menganggu kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 6 Tanda Anak Remaja Butuh Perhatian Lebih dari Orangtua
Anak yang malas mengerjakan tugasnya karena asyik nonton video konser artis favoritnya atau berjam-jam membicarakan idolanya masih tergolong tindakan yang wajar.
Kesukaan anak pada idol Kpop favoritnya baru bisa dianggai obsesi yang membahayakan jika memenuhi kriteria gangguan obsesif-kompulsif.
Baca juga: 6 Tanda Seseorang Memiliki Gangguan Obsesif Kompulsif
“Pertanyaannya adalah seberapa luas penyebarannya,” kata Dr. Legg.
Kita harus mencermati apakah kesukaan anak kemudian mengganggu fungsinya sehari-hari dan berdampak buruk pada kehidupannya.
“Jika tugas sekolah anak terlupakan dan mereka kehilangan semua temannya demi duduk di kamar sepanjang hari terpaku pada layar komputer menonton konser, Anda harus menghubungi seorang profesional untuk evaluasi,” sarannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.