Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2022, 09:48 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki alergi bulu kucing namun ingin memeliharana? Tak perlu khawatir. Sebab, kini kita bisa benar-benar melakukannya.

Pasalnya, tidak semua ras kucing memiliki bulu yang dapat memicu alergi, sehingga kita tetap bisa memeilihara beberapa jenis kucing yang hipoalergenik tersebut.

Nah, berikut 10 jenis kucing untuk penderita alergi tersbeut, seperti dilansir dari The Spruce Pets.

  • Balinese

Ilustrasi rasa kucing Balinese. SHUTTERSTOCK/LENIKOVALEVA Ilustrasi rasa kucing Balinese.
Kucing yang aman untuk penderita alergi pertama adalah Balinese, kucing yang mirip dengan kucing siam, meski memiliki panjang bulu dan bentuk ekor yang berbeda.

Meski berbulu panjang, bulu kucing penyayang dan aktif ini terbilang jarang rontok dan hanya perlu disisir setiap satu minggu sekali.

Balinese juga memiliki jumlah protein Fel d 1 yang cenderung sedikit, sehingga potensi membuat alerginya pun berkurang.

Baca juga: 10 Ras Kucing Paling Pintar di Dunia

  • Cornish Rex

Ilustrasi kucing Cornish rex dengan warna bulu hitam putih.Shutterstock/COULANGES Ilustrasi kucing Cornish rex dengan warna bulu hitam putih.
Beberapa orang meyakini bahwa bulu pendek bergelombang Cornish Rex tidak mudah rontok layaknya kucing berambut panjang dan lebat lainnya, sehingga tidak menyebabkan alergi.

Kucing yang dikenal memiliki undercoat halus dan tidak memiliki topcoat sama sekali ini juga umumnya sangat cerdas dan aktif, serta senang menjadi pusat perhatian.

  • Devon Rex

Ilustrasi kucing - Kucing jenis Devon Rex.SHUTTERSTOCK / jojosmb Ilustrasi kucing - Kucing jenis Devon Rex.
Devon Rex juga kerap direkomendasikan jadi salah satu ras kucing terbaik untuk penderita alergi.

Bulunya yang bergelombang cenderung jarang rontok, sehingga meminimalisir penyebaran alergen di rumah

  • Javanese

kucing javanese kucing javanese
Javanese merupakan hasil persilangan Balinese dengan kucing berbulu pendek dengan bulu berpola colorpoint, menghasilkan kucing yang mirip dengan kucing Siam namun berbulu panjang dan memiliki pola warna lebih luas.

Kucing ini tidak memiliki undercoat. Artinya, bulunya tidak mudah rontok dan hanya perlu disisir sekali setiap minggunya, sehingga meminimalisir penyebaran alergen.

Baca juga: 10 Ras Kucing Penyayang, Cocok untuk Dipelihara

  • Oriental

Ilustrasi ras kucing oriental. SHUTTERSTOCK/BILDAGENTUR ZOONAR GMBH Ilustrasi ras kucing oriental.
Kucing yang cocok untuk penderita alergi berikutnya adalah Oriental, yang merupakan persilangan dari beberapa ras kucing, seperti American shorthair, Abyssinian, dan Siam.

Oriental yang aktif ini hanya perlu disisir beberapa kali dalam seminggu. Artinya, potensi kerontokan dapat dikurangi.

Lalu, kita juga dapat meminimalisir penyebaran alergen dari bulu kucing ini dengan menyisirnya menggunakan kain lembap lho.

  • Russian Blue

Russian Blue (Unsplash/Jelena Senicic) Russian Blue (Unsplash/Jelena Senicic)
Russian blue juga merupakan ras kucing ramah yang bisa dipelihara mereka yang memiliki alergi bulu lho.

Ya, bulunya yang berkilau dan nampak mewah ini cenderung jarang rontok, sehingga hanya perlu disisir setiap satu kali dalam seminggu.

Menariknya, kucing bekepribadian lembut ini juga sangat senang disisir, membuatnya makin cocok jadi kucing peliharaan.

  • Selkirk Rex

Ilustrasi kucing ras Selkirk Rex.SHUTTERSTOCK/MDMMIKLE Ilustrasi kucing ras Selkirk Rex.
Suka ras rex namun lebih menyukai kucing tenang? Jika iya, pilhlah Selkirk Rex yang lebih pendiam.

Nah meski sifatnya sedikit berbeda dengan jenis Rex lainnya, kucing satu ini juga memiliki bulu wavy yang jarang rontok.

Kita juga bisa menyisirnya beberapa kali dalam seminggu untuk menghilangkan rambut kusut dan mati serta mengurangi potensi penyebaran alergennya.

Baca juga: 10 Jenis Kucing Lucu yang Cocok untuk Dipelihara

  • Siam

Ilustrasi kucing Siam atau BurmaShutterstock/Dasha Trofimova Ilustrasi kucing Siam atau Burma
Selain populer karena wajahnya yang lucu, kucing Siam juga dikenal sebagai kucing low-allergen, meski sebenarnya klaim tersebut belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Kendati demikian, bulu kucing ini tidak mudah rontok dan hanya perlu disisir sebanyak satu minggu sekali.

Namun perlu diingat, kucing ini sangat senang menempel dengan manusia. Jadi, bisa saja memicu alergi pada beberapa orang.

  • Siberian

Ilustrasi kucing jenis siberian.PINTEREST.com/PINTEREST Ilustrasi kucing jenis siberian.
Kucing yang dipercaya dapat dipelihara oleh penderita alergi berikutnya adalah Siberian, yang diyakini menghasilkan alergen Fel d 1 yang relatif sedikit dibandingkan dengan kucing lain, meski belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Bulu kucing ini sebenarnya sangat tebal, meski cenderung tidak kusut, sehingga hanya perlu disisir setiap satu minggu sekali.

  • Sphynx

Ilustrasi ras kucing Donskoy atau Don Sphynx. SHUTTERSTOCK/KAPICHKA Ilustrasi ras kucing Donskoy atau Don Sphynx.
Kucing yang aman bagi penderita alergi terakhis adalah Sphynx, yang biasa disebut sebagai kucing tak berbulu, meski sebenanya kucing ini memiliki bulu sangat pedek dan halus yang terasa seperti suede saat disentuh.

Lalu, kucing ini juga tetap memproduksi dander, semacam ketombe dari bulu kucing.

Namun jika dimandikan secara rutin, dander bisa diminimalisir.

Baca juga: 5 Jenis Kucing Termahal di Dunia Tahun 2022, Apa Saja?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com