Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ecoprint dan Cara Membuatnya yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/09/2022, 10:02 WIB
Krisda Tiofani,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak teknik mencetak motif pakaian. Di Indonesia, batik merupakan salah satu yang paling populer. Selain itu, ada juga teknik cetak bernama ecoprint.

Ecoprint merupakan teknik cetak menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan yang bisa digunakan pada banyak media.

Mahyal Aini, pemilik usaha Hand Made Soap Bukit Lawang sekaligus ecoprint mengatakan, media ecoprint bisa berupa kain, kertas, gelas tanah liat, hingga kulit.

Hanya saja, tidak semua jenis kain atau kertas dapat digunakan untuk membuat ecoprint.

"Kalau kertas, tidak bisa menggunakan kertas yang sudah dicampur bahan kimia, harus 100 persen alami, seperti terbuat dari kapas yang belum terkontaminasi," jelas Aini.

Sementara untuk kain, kebanyakan yang dipakai untuk membuat ecoprint adalah katun dan sutra.

Ketebalan bahan yang digunakan juga memengaruhi hasil akhir ecoprint. Aini tidak menyarankan penggunaan bahan tipis saat membuat ecoprint, sebab akan mudah sobek saat direndam.

Baca juga:

Dikukus dua jam

Ilustrasi kain dengan teknik cetak ecoprint. shutterstock/Sapusup Ilustrasi kain dengan teknik cetak ecoprint.

Hasil ecoprint yang cantik nan sederhana menurut Aini kerap dianggap sebagai seni yang mudah dibuat. Padahal, membutuhkan proses panjang untuk mendapatkan cetakan yang bagus.

Saat ditemui di Ecolodge Bukit Lawang dalam rangka Familiarization Trip Ekowisata oleh DESMA Center, proyek pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada Jumat (23/9/2022), Aini mencontohkan proses membuat ecoprint dengan kertas.

Kertas berwarna putih yang digunakan terbuat dari 100 persen kapas. Kertas ini harus diberi larutan soda abu dan tawas agar hasil cetakannya sempurna.

"Kalau tidak diberi larutannya, nanti zat warna alami dari tanaman tidak bisa masuk ke sini (kertas)," kata Aini.

Sebagai informasi, soda abu juga umum digunakan untuk meleburkan sisa lilin pada bahan kain atau kertas.

Pembuatan ecoprint dilanjutkan dengan menempatkan daun atau bunga sebagai motifnya di atas kertas.

Pemilihan daun dan bunga untuk ecoprint pun tidak sembarangan. Aini menuturkan, permukaan daun yang halus lebih tepat digunakan saat membuat ecoprint.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com