Hal itu juga tergantung dari faktor genetikanya. Jika ada orang tua seperti kakek, kakak atau adik yang rambutnya mengalami kebotakan, biasanya kita akan mengalaminya juga.
Baca juga: 8 Penyebab Rambut Rontok dan Solusinya
Pengaruh obat-obatan atau terapi tertentu juga dapat menyebabkan masalah kerontokan rambut.
Dokter Farmanina menyebutkan, kondisi itu biasanya terjadi pada pasien dengan komplikasi medis akibat penyakit seperti kemoterapi pada penyakit kanker.
Penyakit autoimun seperti alopecia areata yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga memicu rambut rontok dan beberapa penyakit lainnya.
Pola makan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kerontokan rambut di usia muda.
Misalnya pada orang yang menjalani diet berlebihan seperti diet minim protein hingga asupan karbohidrat yang rendah.
Seiring waktu, pola makan tersebut dapat membuat rambut rontok karena rambut tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk terus bertumbuh.
Meski demikian, pada umumnya kasus ini hanya berlangsung sementara dan kondisinya akan kembali pulih jika tubuh sudah menyesuaikan diri dengan pola makan yang dijalani.
Baca juga: 3 Tips Pakai Daun Sirih untuk Atasi Rambut Rontok
Mengapa stres juga memicu kerontokan rambut? Menurut dokter Farmanina, stres dapat memicu ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.
Kondisi tersebut seiring waktu juga dapat mengarah ke perubahan hormonal sehingga rambut menjadi mudah rontok.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.