Sinar UV merusak sel-sel kulit yang berkontribusi pada perubahan dini seperti bintik-bintik penuaan.
Paparan sinar matahari ini juga meningkatkan risiko kanker kulit.
- Cahaya tampak berenergi tinggi (HEV) dan inframerah bertanggung jawab atas 10 persen perubahan kulit lainnya.
Cahaya HEV (juga disebut cahaya biru) berasal dari matahari dan perangkat elektronik seperti smartphone.
Cahaya inframerah tidak terlihat, tetapi kita sering merasakannya sebagai panas.
Bentuk-bentuk cahaya ini tidak meningkatkan risiko kanker kulit, tetapi memengaruhi kolagen dan elastisitas kulit.
Faktor lingkungan atau gaya hidup lainnya yang menyebabkan penuaan dini meliputi:
- Merokok: Ketika merokok, racun dalam nikotin mengubah sel-sel dalam tubuh.
Racun ini memecah kolagen dan serat elastis di kulit yang menyebabkan kendur, keriput, dan wajah yang cekung.
Baca juga: Skincare Anti Penuaan Dini Berbahan Bunga Edelweiss
- Pola makan yang tidak sehat: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi gula atau karbohidrat olahan dapat menyebabkan penuaan dini.
Di sisi lain, diet yang dipenuhi dengan banyak buah dan sayuran membantu mencegah perubahan kulit dini.
- Alkohol: Minum terlalu banyak alkohol dapat membuat kulit dehidrasi dan merusak kulit dari waktu ke waktu yang mengarah ke tanda-tanda penuaan dini.
- Tidur yang buruk: Studi menunjukkan bahwa kualitas tidur yang rendah (atau tidak cukup) membuat sel-sel menua lebih cepat.
- Stres: Ketika stres, otak kita memompa keluar hormon stres yakni kortisol.
Kortisol memblokir dua zat yang membuat kulit terlihat montok.
- Sindrom Bloom
- Sindrom Cockayne tipe I atau tipe III
- Sindrom progeria Hutchinson-Gilford
- Displasia mandibuloakral dengan lipodistrofi tipe A
- Sindrom Rothmund-Thomson
- Sindrom Seip
- Sindrom Werner
Karena faktor lingkungan dan gaya hidup sering menyebabkan penuaan dini, kebiasaan sehari-hari yang sehat dapat memperbaikinya.
Baca juga: Baby Botox, Diklaim Ampuh Cegah Kerutan dan Penuaan Dini