Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2022, 20:28 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki kulit yang kering, gatal, dan merah bisa menjadi pertanda kita menderita eksim atau yang sering disebut sebagai dermatitis atopik.

Sebanyak 15-20 persen orang mengalami eksim atau bentuk lain dari dermatitis di beberapa titik.

Namun, hampir setengahnya akan mengalami kondisi ini atau mengalami perbaikan yang signifikan seiring bertambahnya usia.

Baca juga: 6 Pola Makan Sehat untuk Para Penderita Eksim

Secara umum, kondisi kulit ini tidak menular, tetapi kita berisiko tinggi jika memiliki asma atau alergi.

Namun, jangan khawatir karena ada banyak perawatan yang dapat mengatasi gejalanya.

Nah, sebagaimana dilansir dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai eksim, penyebab, gejala, maupaun cara mengobatinya.

Mengenal eksim

Eksim adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering, merah, gatal, dan bergelombang yang dapat merusak fungsi penghalang kulit ("lem" kulit), sehingga membuat kulit lebih sensitif dan lebih rentan terhadap infeksi maupun kekeringan.

Baca juga: Ini Bedanya Eksim dan Psoriasis

Sebagian besar eksim dapat terjadi pada pria dan wanita, namun lebih sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat asma pribadi atau keluarga, alergi lingkungan, atau alergi makanan.

Tanda-tanda pertama eksim adalah gatal-gatal dan kemerahan.

Eksim juga bisa muncul di mana saja pada kulit.

Pada remaja dan orang dewasa, eksim biasanya ditemukan di tangan, leher, siku bagian dalam, pergelangan kaki, lutut, kaki, dan di sekitar mata.

Meskipun beberapa jenis dermatitis menyakitkan (dermatitis kontak, misalnya) atau menyebabkan sensasi terbakar, eksim biasanya gatal.

Penyebab eksim

Eksim biasanya disebabkan oleh kombinasi aktivasi sistem kekebalan tubuh, genetika, pemicu lingkungan, dan stres.

Baca juga: Kulit Kering atau Eksim? Cermati Perbedaannya...

- Sistem kekebalan tubuh

Jika kita menderita eksim, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap iritasi kecil atau alergen.

Reaksi berlebihan ini dapat membuat kulit meradang.

- Genetika

Kita lebih mungkin menderita eksim jika ada riwayat dermatitis dalam keluarga.

Kita juga berisiko lebih tinggi jika ada riwayat asma, demam, atau alergen.

Alergen adalah zat-zat seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau makanan yang memicu reaksi alergi.

Selain itu, mungkin juga ada perubahan pada gen yang mengontrol protein yang membantu tubuh menjaga kesehatan kulit.

Tanpa kadar normal protein tersebut, kulit tidak akan sepenuhnya sehat.

- Lingkungan

Ada banyak hal di lingkungan yang dapat mengiritasi kulit.

Beberapa contohnya termasuk paparan asap tembakau, polutan udara, sabun yang keras, kain seperti wol dan beberapa produk kulit.

Baca juga: Simak, Berbagai Obat Rumahan untuk Hadapi Eksim

Kelembapan rendah (udara kering) juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal.

Panas dan kelembapan tinggi dapat menyebabkan keringat dan itu dapat membuat rasa gatal semakin parah.

- Stres

Tingkat stres bisa menyebabkan atau memperburuk eksim.

Ada tanda-tanda stres mental atau emosional dan tanda-tanda stres fisik.

Gejala eksim juga biasanya muncul dengan berbagai tanda seperti kulit kering dan gatal, ruam merah, benjolan pada kulit, bercak kulit yang bersisik dan kasar, kulit berkerak, hingga pembengkakan.

Jika kita menderita eksim, kita mungkin juga memiliki kondisi lain yang tidak menyebabkannya, tetapi sering ditemukan bersamaan dengan eksim yang meliputi alergi, asma, depresi kehilangan waktu tidur, dan kecemasan.

Diagnosis dan tes alergi

Penyedia layanan kesehatan akan memeriksa kulit kita dan mencari tanda-tanda klasik eksim seperti kemerahan dan kekeringan.

Mereka juga akan bertanya tentang gejala yang kita alami untuk diagnosisnya.

Baca juga: Ternyata, Stres Dapat Picu Munculnya Eksim

Biasanya penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosis eksim berdasarkan pemeriksaan kulit.

Namun, bila ada keraguan, mereka dapat melakukan tes berikut:

- Tes kulit alergi.
- Tes darah untuk memeriksa penyebab ruam yang mungkin tidak terkait dengan dermatitis.
- Biopsi kulit untuk membedakan satu jenis dermatitis dari yang lain.

Cara mengobati eksim

Mengobati eksim bisa jadi sulit jika penyebabnya adalah sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan seperti genetika.

Untungnya, kita mungkin memiliki pengaruh terhadap lingkungan dan tingkat stres.

Lakukan yang terbaik untuk mencari tahu apa yang memicu atau memperburuk eksim dan kemudian menghindarinya.

Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa gatal dan ketidaknyamanan, serta mencegah infeksi dan kambuhnya eksim.

Pertimbangkan juga kiat-kiat pengobatan ini berikut ini:

- Gunakan pelembap udara jika udara kering membuat kulit kering.
- Temui psikiater untuk pengobatan dan terapis untuk konseling jika kita mengalami gejala kesehatan mental atau emosional yang buruk.
- Lembapkan kulit menggunakan krim atau salep.

Losion tidak bekerja dengan baik. Oleskan beberapa kali sehari, termasuk setelah mandi.

Gunakan air suam-suam kuku di bak mandi atau pancuran, bukan air panas.

Baca juga: Meski Gatal, Jangan Garuk Eksim Kulit! Dokter Ungkap Alasannya
- Gunakan sabun lembut dan produk lain yang bebas dari parfum, pewarna dan alkohol.

Carilah produk yang berlabel "bebas pewangi", "hipoalergenik" dan "untuk kulit sensitif".
- Gunakan produk kulit yang mengandung ceramide

. Pelembap ini menggantikan beberapa "lem" (penghalang) yang hilang dari kulit.
- Oleskan krim dan salep kortison. Kortison adalah steroid yang dijual bebas yang ditemukan dalam hidrokortison (Cortisone 10®) dan hidrokortison asetat (Cort-Aid®).

Obat ini dapat membantu mengendalikan rasa gatal dan kemerahan.
- Minum antihistamin yang dijual bebas untuk gatal-gatal yang parah.
- Minum obat resep. Penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan krim steroid, pil, atau suntikan.
- Fototerapi adalah gelombang sinar ultraviolet yang ditemukan di bawah sinar matahari telah terbukti membantu gangguan kulit tertentu, termasuk eksim.

Apabila anak kita menderita eksim maka lakukab hal-hal berikut ini:

- Hindari mandi air panas yang lama yang dapat mengeringkan kulit.

Gunakan air suam-suam kuku sebagai gantinya.
- Oleskan losion segera setelah mandi saat kulit masih lembab. Ini akan membantu memerangkap kelembaban di kulit.

Baca juga: Penyebab Eksim dan Gejala yang Perlu Diwaspadai
- Jaga suhu ruangan serutin mungkin.

Perubahan suhu dan kelembapan ruangan dapat mengeringkan kulit.
- Jaga agar anak kita tetap berpakaian katun. Sebab, wol, sutra, dan kain seperti poliester dapat mengiritasi kulit.
- Gunakan sabun cuci ringan dan pastikan pakaian dibilas dengan baik.
- Perhatikan infeksi kulit. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika ada infeksi.
- Bantu anak untuk menghindari menggosok atau menggaruk ruam.
- Gunakan pelembap beberapa kali sehari.

Pada bayi dengan eksim, melembabkan secara teratur (dengan setiap penggantian popok misalnya) sangat membantu.

Tidak ada obat yang dapat menghilangkan gejala eksim 100 persen dari waktu ke waktu, namun kita bisa berkonsultasi dengan dokter untuk membantu metingankan gejala eksim yang sudah mengganggu aktivitas kita sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com