Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Beda Sunblock dan Sunscreen, serta Cara Memilihnya

Kompas.com - 28/09/2022, 13:47 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Byrdie

KOMPAS.com - Perlindungan terhadap sinar matahari adalah bagian terpenting dari rutinitas perawatan kulit.

Tetapi, memilih SPF bisa sedikit membingungkan, terutama ada dua jenis dasar produk perlindungan matahari yakni sunblock dan sunscreen.

Meskipun namanya cukup menjelaskan apa masing-masing kegunaannya, pasti ada lebih banyak hal dalam memilih produk daripada memilih mana yang paling tren di media sosial atau yang memiliki kemasan paling keren.

Faktanya, meskipun keduanya sering digunakan secara bergantian, ada beberapa perbedaan utama antara sunblock dan sunscreen, yang mungkin membuat salah satunya lebih baik untuk kebutuhan perawatan kulit kita.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini 4 Perbedaan Sunscreen dan Sunblock

Nah, untuk membantu memecahkan teka-teki perlindungan terhadap sinar matahari ini, para ahli dermatologi pun menjelaskan perbedaan sunblock dan sunscreen, seperti yang dilansir dari laman Byrdie berikut ini.

Apa itu sunscreen

"Dikenal sebagai sunscreen kimia (chemical sunscreen), produk ini mengandung sejumlah bahan kimia yang menyerap sinar UVA dan UVB untuk mengubahnya menjadi panas melalui reaksi kimia yang kemudian dilepaskan."

Demikian penuturan seorang ahli dermatologi kosmetik dan bedah di Shafer Clinic di New York, Dr Dendy Engelman, MD, FACMS, FAAD.

Rekan-rekan INCI-philes yang mempelajari daftar bahan akan terbiasa dengan setidaknya beberapa bahan kimia sunscreen.

Ada pun bahan-bahan itu, termasuk sinamat, salisilat, oktokrilat, dan ensulizol, yang menghalangi sinar UVB, dan benzofenon, antranilat, avobenzon, serta ekamsul yang menghalangi sinar UVA.

Kunci agar sunscreen dapat bekerja pada kulit adalah penyerapannya.

Menurut ahli perawatan kulit dan facialis klinis di Kate Kerr London, Kate Kerr, sunscreen cenderung memiliki tekstur yang lebih tipis, sehingga dapat menembus kulit tanpa meninggalkan residu berminyak atau lapisan putih.

Maka dari itu, sunscreen sangat ideal bagi mereka yang memiliki rutinitas perawatan kulit berlapis-lapis.

Baca juga: Tabir Surya Tidak Hanya Sunblock

Namun, karena sunscreen sebagian diserap oleh tubuh, Engelman mengatakan pentingnya untuk mengaplikasikan sunscreen setidaknya 30 menit sebelum paparan sinar matahari.

Dan, karena sunscreen cenderung bertahan lebih lama daripada sunblock, kita tidak perlu mengaplikasikannya kembali sesering mungkin.

Apa itu sunblock

Biasa disebut "mineral" atau "physical" sunscreen, sunblock bekerja dengan membentuk penghalang mineral pada kulit yang menghalangi penyerapan sinar UVA dan UVB.

Dokter spesialis kulit, Dr Elyse Love, MD, FAAD, mengatakan, dua mineral yang paling umum digunakan dalam sunblock adalah seng oksida dan titanium dioksida.

Karena tidak perlu diserap untuk bekerja, Engelman mengatakan bahwa sunblock kurang efektif daripada sunscreen.

Ini juga berarti sunblock lebih cepat hilang, sehingga kita harus sering mengoleskannya kembali, terutama saat berenang atau melakukan aktivitas fisik yang intens dan menghasilkan keringat.

Cara memilih yang cocok untuk kulit

Perbedaan resmi antara sunblock dan sunscreen lebih dari sekadar apa yang ada di dalamnya, yang mungkin memudahkan kita untuk memilih mana yang terbaik untuk kita.

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih sunblock atau sunscreen:

- Sensitivitas atau kondisi kulit

Kerr mencatat salah satu alasan utama orang mungkin memilih sunblock daripada sunscreen adalah bahwa sunblock tidak terlalu mengiritasi kulit yang sensitif.

Baca juga: Sudah Pakai “Sunblock” tetapi Kulit Masih Juga Terbakar, Mengapa?

Sebab, meletakkan bahan kimia apa pun di atas kulit memiliki kemungkinan yang besar untuk mengiritasinya.

Mereka yang memiliki melasma mungkin juga ingin mempertimbangkan sunblock daripada sunscreen.

"Melasma tidak hanya diaktifkan oleh matahari, tetapi juga panas."

"Jadi, sunscreen yang mengubah sinar matahari menjadi panas sebenarnya dapat menyebabkan melasma. Saya merekomendasikan tabir surya fisik dalam kasus itu," saran Kerr.

- Tekstur

Sunscreen populer karena teksturnya yang ringan, yang dapat berkisar dari gel yang nyaris tidak terlihat hingga krim yang tebal.

Semuanya memiliki kemampuan untuk menyatu dengan baik ke dalam kulit dan nyaman di antara skincare maupun riasan.

Hal yang sama hampir bisa dikatakan tentang sunblock, tetapi karena kandungan mineralnya yang tinggi, sunblock dapat meninggalkan bekas putih.

"Sunblock secara teknis memberikan perlindungan lebih dari sunscreen, tetapi bisa tampak putih pada kulit tergantung formulasinya," kata Kerr.

Namun, dokter spesialis kulit dan pendiri Skin Wellness Dermatology di Birmingham, Alabama, Corey L. Hartman, MD, FAAD, mencatat bahwa ini bisa menjadi keuntungan.

"Sunblock mungkin lebih sulit untuk diterapkan secara elegan, terutama untuk warna kulit yang lebih gelap, tetapi produk ini memberikan gambaran yang baik tentang seberapa banyak cakupan yang kita dapatkan," kata dia.

"Bahkan yang menghilang memberi kita kilatan warna atau warna-warni, sehingga kita memiliki cakupan yang cukup di area yang tepat," sambung dia.

Baca juga: Mengganti Tabir Surya dengan Pakaian Anti UV, Efektifkah?

Jika kita berpikir sunblock mungkin lebih baik untuk tetapi tidak ingin terlihat keputihan di kulit, Love mengatakan ada banyak formulasi baru yang menggunakan mineral mikronisasi dan bekerja mirip dengan sunscreen.

Artinya, sunblock ini memiliki tekstur yang lebih tipis dan tidak akan meninggalkan bekas atau noda putih.

Dia juga menunjukkan, banyak produk SPF di pasaran saat ini menggunakan campuran mineral dan filter UV kimia untuk memberikan yang terbaik dari kedua dunia.

Hal-hal yang harus dibaca pada label

Menurut para ahli, ada tiga hal penting yang harus dicari pada label sunblock atau sunscreen yang kita beli:

- Faktor perlindungan matahari (SPF) yang tinggi

"Ketika mencari perlindungan matahari, itu harus berspektrum luas dengan SPF minimal 30," kata Love.

Dia menambahkan bahwa SPF 50 ke atas lebih baik untuk paparan sinar matahari yang tinggi dan mereka yang memiliki kondisi sensitif terhadap sinar matahari seperti hiperpigmentasi atau lupus.

Dan jika kita ingin lebih tinggi lagi, Hartman mengatakan bahwa apa pun di atas SPF 50 tidak berguna, karena setelah 50 perubahannya sangat kecil.

"Jadi, sebaiknya pakailah produk dengan SPF antara 30-50 saja," tambah dia.

- Tahan air

Ini biasanya diberikan untuk sebagian besar formulasi saat ini, tetapi memilih formula yang berlabel tahan air (water-resistant) berarti harus tahan dengan baik melalui keausan sehari-hari.

Namun, jika kita berencana untuk berenang atau berkeringat, Kerr merekomendasikan untuk mengoleskan kembali setidaknya setiap 40 menit agar kulit tetap terlindungi.

Dia juga mencatat, jika kita tidak suka mengaplikasikan ulang, pilihlah formulasi yang dijuluki "super water-resistant", yang berarti kita dapat mengaplikasikan ulang setiap 80 menit.

- Antioksidan

Baik menggunakan sunblock atau sunscreen, Engelman menyarankan untuk mencari formulasi yang juga mengandung antioksidan untuk membantu melindungi terhadap kerusakan oksidatif dari agresor lingkungan, serta matahari.

"Bahan-bahan sunscreen tidak akan melakukan itu sendiri dan kita masih dapat mengalami oksidasi ketika kita melindungi dari sinar matahari," kata Kerr.

"Jadi, kombinasi antioksidan dan agen sunscreen harus menjadi dasar rutinitas perlindungan siang hari," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Byrdie


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com