Karenanya, orang harus melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada biasanya dalam mengidentifikasi pikiran yang tidak bermanfaat.
Hal-hal yang membawa mudarat perlu disingkirkan dan diganti dengan pikiran yang membawa manfaat.
Jika pikiran yang tidak berguna terus "dipelihara", ini sama saja menambah tekanan emosional untuk diri sendiri.
Perlu diingat, baik atau tidaknya pikiran dikendalikan oleh diri sendiri yang membawa hidup ke dalam kesusahan.
Selain pikiran yang tidak dikendalikan, masa lalu merupakan penyebab luka batin dan memberi tekanan bagi emosional.
Apabila masa lalu telanjur membayangi aktivitas sehari-hari, kondisi ini dapat memicu berkeringat, cemas, mimpi buruk, bahkan kesedihan.
Untuk itu, masa lalu ada baiknya disingkirkan supaya diri sendiri terus berkembang dan tidak terikat kesusahan.
Datangnya kecemasan juga bisa mengganggu keseimbangan hidup, suasana hati, dan membuat hal-hal terasa lebih sulit.
Kecemasan bisa ditangani dengan berbagai cara, seperti teknik pernapasan, teknik kognitif, teknik relaksasi.
Namun, kecemasan perlu dikontrol supaya tidak ada lagi kehidupan yang pahit dan tidak berguna untuk diri sendiri.
Baca juga: 10 Cara Self Healing yang Mudah Dipraktikkan di Rumah
Makna bisa dibilang sebagai pengalaman psikologis subjektif tertentu. Hidup terasa berarti apabila ada makna di dalamnya dan membuat orang terus mencarinya.
Hidup yang bermakna bisa didapat dengan merasakan arti dalam kehidupan sehari-hari.
Makna perlu dicari agar tidak terjadi krisis makna karena kondisi ini bisa menghasilkan tekanan emosional yang lebih parah.
Setelah makna dalam hidup didapat, biarkan hal ini mengalahkan suasana hati yang buruk.
Caranya, tentukan hal apa saja yang ingin dilakukan dalam sehari dan menemukan makna pada hari itu.