Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2022, 05:44 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dia merekomendasikan untuk memakan buah-buahan atau sayuran utuh, tidak dibikin menjadi jus.

10. Sirup jagung fruktosa tinggi

Sirup jagung fruktosa tinggi adalah pemanis yang terbuat dari tepung jagung. Bahan ini banyak digunakan dalam makanan olahan.

Studi menunjukkan, hewan yang diberi makan sirup jagung fruktosa tinggi bisa mengalami diabetes, kata Lopez-Jimenez.

"Sirup jagung fruktosa tinggi meningkatkan kadar gula lebih cepat daripada tebu. Bahan ini terdapat dalam banyak soda, minuman kaleng dan koktail," imbuhnya.

11. Minyak nabati olahan

Minyak nabati olahan digunakan untuk menggoreng makanan berulang kali. Cara ini biasa diterapkan di rumah makan atau restoran cepat saji.

Minyak olahan yang sudah dipanaskan berkali-kali dapat menyebabkan stres oksidatif di organ hati, menurut Cucuzzella.

12. Makanan cepat saji

"Ketika kita membeli makanan cepat saji, kita memiliki kendali yang jauh lebih sedikit atas ukuran porsi atau berapa kandungan garam, gula, dan lemak yang ditambahkan," ucap Klodas.

Makanan cepat saji dapat mengganggu tekanan darah, kadar kolesterol, dan lingkar pinggang.

Baca juga: Mengapa Makanan Cepat Saji Tak Baik untuk Kesehatan?

13. Roti putih olahan

Roti putih olahan nyaris tidak mengandung serat, dan banyak nutrisi yang sudah dihilangkan selama proses pengolahan roti tersebut.

14. Gula

Molekul gula yang berlebih akan terikat pada kolagen dan elastin melalui proses yang disebut glikasi dan menghasilkan produk akhir glikasi lanjutan.

Proses tersebut pada akhirnya menyebabkan serat kolagen dan elastin kehilangan kekuatan dan kelenturan, dan memicu penuaan kulit.

Ada bukti yang menunjukkan, produk akhir glikasi lanjutan berkaitan dengan hilangnya elastisitas dan kekencangan kulit.

15. Minuman manis beku

Minuman manis beku memiliki kandungan gula yang berlebih.

"Slush atau minuman kopi beku bisa mengandung 80 gram gula atau lebih. Itu berarti 20 sendok teh gula dalam sekali minum," catat Lopez-Jimenez.

Baca juga: Mengapa Minuman Manis Picu Risiko Kematian Dini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com