KOMPAS.com - Dalam kondisi normal, ereksi pada pria terjadi ketika ada rangsangan seksual atau saat berhubungan intim.
Penis juga bisa ereksi di pagi hari saat bangun tidur. Namun, efek ereksi biasanya hanya berlangsung singkat.
Bagaimana jika kita mengalami ereksi berkepanjangan, meskipun tidak ada rangsangan seksual?
Di dunia medis, kondisi itu disebut dengan priapismus atau priapism.
Baca juga: Priaprisme, Kelainan Penis hingga Ereksi Berjam-jam
Priapism terjadi ketika darah yang mengalir ke penis untuk menimbulkan ereksi terjebak di penis. Akibatnya, muncul rasa sakit yang parah.
Ereksi yang terus-menerus bisa merusak penis dan menyebabkan masalah permanen yang membuat penis kesulitan mendapatkan ereksi.
Maka dari itu, priapism perlu ditangani dengan cepat.
Penyebab priapism jarang diketahui. Bisa jadi karena terdapat kerusakan saraf, atau efek samping dari konsumsi obat-obatan seperti obat disfungsi ereksi.
Adapun priapisme yang disebabkan oleh gangguan yang memengaruhi darah seperti penyakit sel sabit atau leukimia, serta cedera pada penis atau area genital.
Konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang juga dapat menyebabkan priapism.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.