Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2022, 22:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Popsugar

KOMPAS.com - Kondom merupakan alat kontrasepsi yang banyak digunakan pria karena praktis, mudah ditemukan, dan harganya murah.

Di samping fungsinya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, kondom juga mampu mencegah infeksi menular seksual.

Namun tentu saja manfaat tersebut tidak akan optimal ketika kondom bocor saat digunakan. Lantas, apa saja penyebab kondom mudah bocor?

Penyebab kondom bocor

Ilustrasi kondom. Shutterstock/Andrew Safonov Ilustrasi kondom.

Ada banyak hal yang membuat kondom bocor saat digunakan. Salah satunya adalah ukuran kondom yang tidak pas atau terlalu kecil dari diameter penis.

Proses penetrasi yang melibatkan gesekan antara penis dan vagina bisa saja membuat kondom rusak, tertutama apabila ukurannya tidak sesuai.

Selain itu, beberapa hal lain juga membuat efektivitas kondom sebagai alat kontrasepsi yang aman dan relatif terjangkau ini berkurang. Apa saja?

Melansir Popsugar, simak ulasan berikut penyebab kondombocor saat digunakan.

1. Kondom sudah usang

Kondom seringkali dirancang untuk dapat bertahan 3-5 tahun jika disimpan dengan benar.

Melewati masa layak itu, kemungkinan struktur dan jaringan kondom mulai usang dan berisiko mengalami kerusakan.

Sebelum menggunakannya, pastikan melihat masa pakai kondom agar tidak melebihi tanggal kedaluwarsanya.

2. Kemasan sudah rusak

Sebelum membeli kondom, coba remas dengan lembut kemasannya. Hal itu bertujuan untuk mendeteksi apakah kemasan kondom masih terjaga dengan baik atau bahkan sudah bocor dari awal.

Pasalnya, kondom biasa dilengkapi dengan cairan pelumas untuk berhubungan seks.

Ketika kemasannya bocor, cairan tersebut bisa saja mudah mengering dan membuat kualitas lateks atau bahan dari kondom mudah bocor ketika digunakan.

Baca juga: Mengenal Kondom, Fungsi, Efek Samping, dan Cara Pakai yang Benar 

Ilustrasi kondomFreepik Ilustrasi kondom

3. Masalah penyimpanan yang salah

Bahan baku lateks yang banyak digunakan untuk membuat kondom tergolong sensitif dengan suhu lingkungan.

Itulah sebabnya kondom harus disimpan dengan benar, seperti di suhu ruang yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.

Sebab, suhu dingin atau suhu panas dapat melemahkan lateks dan membuatnya mudah rusak.

4. Membuka kemasan tidak hati-hati

Satu hal penting sebelum menggunakan kondom adalah membuka kemasannya dengan hati-hati dan sesuai instruksi.

Hindari membuka kondom dengan benda tajam seperti gunting, pisau atau silet, karena kemungkinan dapat merusak bagian dalamnya juga.

5. Terlalu banyak gesekan hingga kurangnya pelumas

Penetrasi saat bercinta melibatkan gesekan antara penis dan vagina.

Untuk mencegah kondom rusak akibat gesekan, menggunakan pelumas tambahan perlu dipertimbangkan.

Pasalnya, beberapa wanita mungkin tidak cukup memproduksi pelumas alaminya.

Jika pelumas saat bercinta berkurang, maka dapat menyebabkan gesekan yang terlalu kuat dan memicu kebocoran kondom.

6. Menggunakan pelumas yang salah

Penggunaan pelumas seks yang salah juga dapat melemahkan efektivitas lateks.

Sejumlah pelumas yang tidak disarankan adalah pelumas berbasis minyak seperti baby oil, minyak kelapa, minyak pijat bahkan hand body.

Tak cuma memicu kebocoran kondom, pelumas berbasis minyak juga dapat mengiritasi vagina karena cenderung sulit untuk dibersihkan.

Lebih baik, gunakan pelumas berbasis air atau cairan yang memang dirancang sebagai pelumas seks yang kini sudah banyak tersedia di pasaran.

Baca juga: Kondom Bocor, Apa yang Harus Dilakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Popsugar


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com