Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Denmark Cabut Gelar Pangeran dan Putri 4 Cucunya, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 30/09/2022, 07:15 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Ratu Margrethe II dari Denmark telah mencabut gelar pangeran dan putri dari empat cucunya.

Keputusan itu berlaku pada anak-anak dari putra bungsunya yakni Pangeran Joachim.

Sedangkan anak-anak dari putra tertuanya juga juga ahli waris takhta Denmark, Pangeran Frederik, masih memiliki hak untuk menggunakan gelar kerajaannya.

"Keturunan Yang Mulia Pangeran Joachim hanya dapat menggunakan gelar mereka sebagai Count dan Countess Monpezat, karena gelar pangeran dan putri yang mereka pegang sampai sekarang akan dihentikan," bunyi siaran pers tersebut.

Meski gelarnya dicabut, keempat cucunya masih berada dalam garis suksesi kerajaan dan posisinya tidak berubah sama sekali.

Baca juga: Ratu Denmark Margrethe II jadi Ratu Pemimpin Terlama Eropa Usai Ratu Elizabeth II Wafat

Perubahan yang mulai berlaku pada tahun 2023 ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan matang dari pemimpin monarki Denmark ini.

Ibu dua anak ini sudah sejak lama mempersiapkan hal ini, termasuk ketika tahun 2008 lalu memberikan para cucunya gelar tambahan yakni count dan countess.

Ketiadaan gelar pangeran dan putri diharapkan membuat cucunya bisa menjalani kehidupan yang lebih bebas dan tidak terbebani dengan tanggung jawab kerajaan.

"Yang Mulia Ratu ingin menciptakan kerangka kerja bagi keempat cucu untuk dapat membentuk kehidupan mereka sendiri ke tingkat yang jauh lebih besar tanpa dibatasi oleh pertimbangan dan tugas khusus yang melibatkan afiliasi formal dengan Royal House of Denmark sebagai sebuah institusi," tulis keterangan Kerajaan Denmark tersebut.

Baca juga: Profil Margrethe II, Ratu Denmark

Keputusan ini juga menandakan niatan Ratu Margrethe untuk merampingkan kerajaan yang telah dipimpinnya selama 50 tahun tersebut.

Pada tahun 2016, ia juga membatasi pemberian tunjangan negara sebagai orang dewasa hanya untuk Pangeran Christian, cucu tertua sekaligus ahli waris takhta kedua.

Banyak yang menyebut jika langkahnya ini untuk mengurangi beban keuangan negara sekaligus mempertahankan citra kerajaan.

"Keputusan Ratu sejalan dengan penyesuaian serupa yang dilakukan oleh keluarga kerajaan lainnya dengan berbagai cara dalam beberapa tahun terakhir," tambah pernyataan publik tersebut.

Tidak jelas kerajaan mana yang dimaksud namun beberapa monarki Eropa lainnya memang melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah bangsawan aktif, yang harus ditanggung negara.

Pemimpin Kerajaan Inggris saat ini, Raja Charles sudah sejak lama menyatakan niat serupa dan memilih beberapa sosok sentral untuk membantu tugasnya di Kerajaan Inggris.

Baca juga: Raja Charles III Disebut Berencana Mengasingkan Pangeran Harry dan Meghan Markle, Kenapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com