Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Pengaruhi Siklus Menstruasi, Benarkah?

Kompas.com - 30/09/2022, 07:15 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa vaksin memiliki berbagai efek pada siklus haid.

Sebuah survei yang diterbitkan pada November lalu mengumpulkan informasi tentang haid dan vaksin dari 160.000 orang — termasuk pascamenopause — dan menemukan, ribuan orang mengalami pendarahan yang lebih berat dari biasanya.

Jadi, meskipun studi Edelman menyebut perubahan haid bersifat sementara, beberapa orang telah melaporkan perubahan yang bertahan lama dalam siklus haid lama setelah mendapatkan vaksin.

Sammi Beechan (32) dari Hammond, Ore, juga mengatakan bahwa dia dulunya memiliki siklus haid normal yang datang setiap 28 hari dengan efek yang ringan.

Namun setelah mendapatkan vaksin booster Moderna pada bulan Oktober 2021, Beechan memerhatikan bahwa haidnya mulai datang setiap 24 hari, dengan lebih dari empat hari perdarahan yang lebih berat, kram yang lebih menyakitkan, dan perubahan suasana hati yang ekstrem.

Dokter pun telah mengesampingkan endometriosis dan kondisi kesehatan potensial lain sebagai penyebabnya.

Direktur Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development yang mendanai penelitian Edelman, Diana Bianchi mengatakan, keterlambatan haid secara signifikan setelah vaksinasi belum tentu menimbulkan kekhawatiran.

"Saya tidak akan merekomendasikan pergi ke dokter setelah pertama kali hal itu terjadi, hanya karena semua bukti menunjukkan bahwa perubahan itu akan hilang, itu hanya sementara," katanya.

"Jika itu adalah perubahan yang terus-menerus dalam interval siklus haid, maka itu mungkin menjadi alasan untuk menemui dokter perawatan primer atau obgyn," saran dia.

National Institutes of Health telah mendanai setidaknya empat proyek penelitian lain seputar vaksin Covid-19 dan haid.

Beberapa di antaranya mengamati remaja dan penderita endometriosis dengan harapan dapat memberikan informasi yang lebih baik dan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin.

Di sisi lain, Olivia Rodriguez (26) mengatakan dia tidak berencana untuk mendapatkan vaksin booster karena dia memiliki pengalaman buruk setelah vaksin Moderna keduanya pada Maret 2021.

Meskipun baru saja menyelesaikan haid, dia mulai haid lagi dalam beberapa hari setelah mendapatkan vaksin yang berlangsung 10 hari dengan pendarahan yang lebih berat.

Awalnya dia panik, tetapi setelah menemukan cerita online tentang wanita lain yang mengalami hal serupa, itu meyakinkan dia masih waspada untuk mendapatkan vaksin lagi.

Rodriguez, yang juga merupakan anggota Osage Nation, mengatakan bahwa para peneliti medis perlu mendapatkan kepercayaan dari orang-orang dengan memberikan lebih banyak informasi tentang efek samping vaksin.

"Saya tidak pernah benar-benar mendapat penjelasan mengapa atau apa yang terjadi," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com