Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2022, 13:51 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang-orang yang berat badannya tidak kunjung berkurang seringkali tergiur dengan iming-iming yang ditawarkan obat pelangsing.

Padahal, tidak selamanya manfaat yang menggoda dari obat pelangsing semanis seperti yang dikatakan produsen di iklan.

Karena obat pelangsing yang beredar di pasaran belum tentu terjamin keamanannya dan tidak mendapat izin edar dari BPOM.

Di sisi lain, obat pelangsing yang sembarangan dikonsumsi juga berisiko mendatangkan efek samping, seperti mual, sembelit, atau diare.

Baca juga: Obat Pelangsing, Bagaimana Menggunakannya dan Apa Efek Sampingnya?

Supaya tidak keliru, pemahaman seputar obat pelangsing beserta efek sampingnya sangatlah penting sebelum mengonsumsinya.

Obat pelangsing serta efek sampingnya

Obat pelangsing bekerja dengan mengurangi nafsu makan dan mempertahankan rasa kenyang.

Tetapi, obat tersebut sebenarnya bukan satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan.

Karena turunnya berat badan adalah hasil dari gaya hidup yang sehat, seperti tidur tepat waktu, rutin berolahraga, dan menjaga pola makan.

Kalau pun ingin mencobanya, berikut beberapa obat pelangsing yang dapat diminum beserta efek sampingnya.

1. Bupropion-naltrexone

Obat pelangsing pertama adalah bupropion-naltrexone. Obat pelangsing ini adalah kombinasi dari bupropion dan naltrexone.

Bupropion termasuk golongan antidepresan yang bermanfaat untuk mengatasi kecanduan merokok dan depresi.

Jenis obat tersebut hanya boleh dikonsumsi oleh orang dewasa dan lanjut usia (lansia).

Sementara naltrexone adalah obat untuk mengobati ketergantungan alkohol dan opioid (untuk meredakan nyeri).

Naltrexone hanya dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan termasuk obat kelas C karena membawa dampak yang kurang baik pada janin.

Apabila bupropion-naltrexone dikonsumsi, obat pelangsing ini dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Baca juga: Sadari, Bahaya dari Minum Pil Pelangsing dan Diet Ketat

Misalnya, meningkatkan tekanan darah, mual, sakit kepala, termasuk sembelit.

Sehingga, pemantauan diperlukan ketika pertama kali minum obat ini.

2. Orlistat

Orlistat dapat dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.

Tapi, obat ini wajib dibarengi dengan pola makan rendah kalori dan peningkatan aktivitas fisik.

Orlistat hanya boleh dikonsumsi oleh orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Orlistat termasuk dalam kelas obat yang disebut inhibitor lipase.

Obat pelangsing ini bekerja dengan mencegah beberapa lemak dalam makanan yang dimakan diserap di usus.

Lemak yang tidak terserap tersebut selanjutnya dikeluarkan oleh tubuh meldalam bentuk tinja.

Tetapi, orlistat dapat menyebabkan efek samping berupa gangguan gastrointestinal (pencernaan), seperti perut kembung dan mencret.

Baca juga: Pengalaman Buruk Kevin Liliana dengan Obat Pelangsing Instan

Obat pelangsing tersebut juga berisiko menimbulkan nyeri pada dubur dan peningkatan frekuensi BAB.

3. Phentermine-topiramate

Seperti bupropion-naltrexone, phentermine-topiramate adalah kombinasi dua obat yang berbeda.

Phentermine adalah obat penurun berat badan yang dapat dikonsumsi untuk jangka waktu terbatas.

Phentermine termasuk dalam kelas obat yang disebut anoraksia yang bekerja dengan cara mengurangi nafsu makan.

Namun, jenis obat tersebut memiliki efek samping berupa peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, insomnia, sembelit, dan kecemasan.

Dalam hal ini, phentermine juga dapat disalahgunakan karena bertindak seperti amfetamin (stimulan sistem saraf pusat).

Sementara topiramate dapat dikonsumsi untuk mengobati kejang dan mencegah sakit kepala karena migrain.

Topiramate termasuk dalam kelas obat yang disebut antikonvulsan yang bekerja dengan cara mengurangi kegembiraan abnormal di otak.

Tak hanya itu, jenis obat tersebut bermanfaat untuk memberikan rasa kenyang dan menurunkan nafsu makan.

Ketika phentermine-topiramate dikonsumsi, efek samping yang mungkin ditimbulkan adalah sembelit, mulut kering, dan insomnia.

4. Liraglutide

Liraglutide adalah obat untuk mengelola diabetes.

 

Baca juga: Bisakah Menurunkan Berat Badan Dengan Minum Susu Pelangsing?

Obat ini bekerja dengan menjaga kadar gula darah agar tetap stabil sekaligus menurunkan berat badan.

Ketika liraglutide, produksi insulin meningkat dan pengosongan lambung menjadi melambat.

Dengan begitu, nafsu makan berkurang.

Namun, berbeda dengan obat pelangsing lain yang dikonsumsi dengan cara diminum, liraglutide justru disuntikkan.

Efek samping yang ditimbulkan dari liraglutide, antara lain mual, pusing, sakit kepala, diare, nafsu makan hilang, dan sembelit.

Obat pelangsing yang satu ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak berusia 10 tahun ke atas.

Itulah beberapa obat pelangsing yang dapat dikonsumsi beserta efek sampingnya.

Tapi, ingatlah untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat pelangsing untuk mencegah efek samping dan alergi.

Yang tidak boleh dilupakan adalah berusahalah menerapkan gaya hidup yang sehat meski butuh usaha esktra.

Karena gaya hidup menentukan apakah berat badan akan bertambah atau tetap stabil di kemudia hari, bukan bergantung obat pelangsing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com