Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zlatan Ibrahimovic Jalani Perawatan Bokong di Usia 40 Tahun

Kompas.com - 30/09/2022, 16:05 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Zlatan Ibrahimovic tengah menepi dari lapangan karena cedera yang mengharuskannya absen dari skuad AC Milan.

Namun, penyerang asal Swedia itu baru-baru ini hangat dibicarakan warganet karena video perawatan bokongnya di usia 40 tahun.

Dalam video yang diunggah DMarge belum lama ini, Ibra terlihat tidur tengkurap di stretcher untuk menjalani akupuntur.

Selama sesi berlangsung, Ibra tampak ditusuk beberapa jarum akupuntur pada bagian betis kiri dan juga bokong sembari dialiri listrik.

Baca juga: Hobi Baru Zlatan Ibrahimovic, Main Drone di Atas Kapal Pesiar

Ia sama sekali tidak bergerak dan tidak melontarkan satu pun kata selama sesi akupuntur meski pantatnya berkedut.

Kelihatannya, Ibra begitu menikmati perawatan ini yang membantu memperkuat otot kaki sekaligus pantatnya.

Apa itu akupuntur?

Akupuntur yang dijalani Ibra seperti dalam video adalah praktik pengobatan tradisional yang berasal dari Tiongkok.

Praktik pengobatan tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa terhambatnya aliran energi (qi) dapat mengganggu kesehatan.

Sehingga, titik-titik tubuh tertentu ditusuk dengan beberapa jarum tipis untuk menyeimbanagkan energi dan merangsang penyembuhan.

Akupuntur biasanya dimanfaatkan untuk mengobati rasa sakit. Tapi, tidak menutup kemungkinan digunakan untuk mengelola stres.

Di sisi lain, akupuntur juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Baca juga: Pamer Perut Kotak-Kotak, Zlatan Ibrahimovic Bikin Warganet Salfok

Menurut Scientific American, praktik akupuntur dapat dimodernisasi.

Misalnya, mengaliri jarum akupuntur dengan listrik.

Praktik seperti itu dikatakan peneliti menjadi pengobatan baru untuk mengatasi peradangan yang parah.

Nampaknya, praktik akupuntur dengan dialiri listrik menjadi pilihan Ibra untuk menyembuhkan cedera pada lutut kirinya.

"Mengosongkan lutut seminggu sekali selama enam bulan," tulis Ibra dalam salah satu Reels-nya pada bulan Mei yang lalu.

Meskipun sebagian peneliti mendapati manfaat di balik akupuntur, sayangnya tidak sedikit orang yang menganggapnya sebagai pseudosains.

Ibra berusaha untuk pulih dari cedera

Cedera yang dialami Ibra membuat penyerang kawakan ini terancam menghabiskan sisa musimnya di bangku penonton.

Baca juga: Kekuatan Pikiran, Rahasia Zlatan Ibrahimovic Lawan Covid-19

Padahal, usia Ibra tidak lama lagi akan menginjak 41 tahun. Ini tandanya, waktu Ibra untuk pensiun semakin dekat.

Walau lutut kirinya sedang tidak baik, Ibra berusaha menjaga kebugarannya supaya kebugaran tubuhnya tidak menurun.

Tekad tersebut ia buktikan dengan menjalani olahraga tinju, perawatan lutut, bersepeda gunung, hingga treadmill.

"Ibra bisa menjadi pemain penentu lainnya dalam upaya mempertahankan Scudetto dan melangkah lebih jauh di Liga Champions," klaim sempremilan.com.

"Zlatan menanamkan mentalitas tak kenal takut ke dalam skuad muda dan merupakan sosok yang memotivasi."

Baca juga: Mengintip Gaya Zlatan Ibrahimovic Olahraga di atas Kapal Pesiar Mewah

Ibra akan bintangi film

Sebelum gantung sepatu, Ibra baru-baru ini mengumumkan bahwa dirinya akan debut pada film Asterix & Obelix: The Middle Kingdom

Film tersebut diangkat dari komik berjudul Asterix & Obelix dan Ibra sudah mengunggah cuplikan film ini di akun Instagram pribadinya.

"Segera. Hidup Perancis," tulis Ibra di keterangan video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber DMarge


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com