KOMPAS.com - Makanan manis yang dijual di pasaran memang lezat, namun jika dikonsumsi berlebihan, hasilnya tak akan semanis namanya.
Dikutip dari Healthline dan John Hopkins Medicine, konsumsi gula berlebih dapat memicu beberapa penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Selain itu, dikutip dari laman P2PTM Kemenkes RI, konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan berat badan dan mempercepat seseorang mengalami masalah kepikunan dan penuaan dini.
Sayangnya, banyak orang yang memakan gula berlebih tanpa sadar. Pasalnya, nama gula dalam produk makanan sering disamarkan.
Untuk itu, kita perlu mengetahui nama lain gula dalam kemasan makanan agar tidak lagi terkecoh.
Baca juga: Penting, Berbagai Nama Samaran Gula di Label Kemasan Makanan
Nama lain gula dalam makanan sendiri ada 56 buah, dan dibagi ke dalam beberapa jenis. Berikut daftarnya.
Nama lain gula pertama adalah sukrosa alias “gula meja,” yang merupakan karbohidrat alami yang biasa ditemukan di berbagai buah dan tanaman.
Sukrosa ini biasanya diekstraksi dari tebu atau bit gula, dan terdiri dari 50 persen glukosa dan 50 fruktosa yang terikat bersama.
Lalu, sukrosa ini bisa ditemukan dalam banyak makanan. Beberapa di antaranya adalah:
Sirup jagung fruktosa tinggi (SIFT) adalah nama lain gula yang juga banyak ditemukan dalam makanan.
Gula yang diproduksi dari tepung jagung melalui proses industri ini terdiri dari fruktosa dan glukosa, dan terdiri dari beberapa jenis, meski yang paling serin digunakan adalah HFCS 55 dan HFCS 42.
Adapun jenis makanan yang biasanya mengandung HCFS adalah sebagai berikut
Agave nectar atau sirup agave merupakan pemanis yang dihasilkan dari tanaman agave dan kerap digunakan sebagai alternatif gula "sehat" karena tidak meningkatkan kadar gula darah sebanyak varietas gula lainnya
Kendati demikian, agave nectar tetap mengandung sekitar 70 hingga 90 persen fruktosa dan 10 hingga 30% glukosa.
Biasanya, agave nectar ini digunakan dalam banyak "makanan sehat," seperti fruit bar, yogurt manis, dan sereal.
Baca juga: Berapa Asupan Gula yang Dianjurkan? Ini Panduannya
Mayoritas gula tambahan pemanis buatan mengandung glukosa dan fruktosa. Berikut nama lain gula tambahan tersebut.
Nama lain gula di bawah ini merupakan glukosa murni atau glukosa yang dikombinasikan dengan gula lain selain fruktosa. Berikut daftarnya.
Ada dua nama lain gula yang hanya mengandung fraktosa, yaitu.
Ada beberapa gula tambahan yang tidak mengandung glukosa atau fruktosa. Biasanya, gula tersembunyi ini kurang manis dan kurang umum, meski terkadang digunakan sebagai pemanis.
Berikut nama lain gula itu.
Gula tambahan dalam produk kemasan bisa membuat kita makan gula berlebih tanpa disadari. Untuk itu, kita perlu tahu bagaimana cara mengenali nama lain gula dalam produk kemasan.
Dikutip dari NHS Health Scotland, ada beberapa triknya:
Jadi, jangan sampai terkecoh lagi dengan nama lain gula ya!
Baca juga: Sirup Maple dan Madu, Benarkah Lebih Baik Dibanding Gula?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.