Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 03/10/2022, 07:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam (1/10/2022), menelan korban jiwa.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, insiden ini bermula ketika para suporter mulai turun ke lapangan usai pertandingan dan sempat menimbulkan kericuhan.

Alih-alih menenangkan massa, pihak keamanan justru melontarkan tembakan gas air mata hingga beberapa suporter ada yang mengalami sesak napas, pingsan, dan bahkan meninggal dunia.

Jika ditelusuri lebih lanjut, dalam aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Safety dan Security Regulations), penggunaan gas air mata sebenarnya tidak diperbolehkan.

Baca juga: Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan, Melanggar Aturan FIFA

Lebih tepatnya tertulis di pasal 19 b soal pengaman di pinggir lapangan.

"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.

Dampak buruk gas air mata bagi tubuh

Selain bisa menyebabkan sesak napas, gas air mata ternyata juga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Nah, seperti dilansir laman Healthline, berikut adalah sejumlah efek potensial dari paparan gas air mata.

• Pada mata

Segera setelah terpapar gas air mata, kita dapat mengalami mata sobek, kelopak mata yang menutup tanpa disengaja, gatal-gatal, kebutaan sementara, penglihatan kabur, dan luka bakar kimiawi.

Sementara paparan jangka panjang atau paparan dalam jarak dekat dapat menyebabkan kebutaan, perdarahan, kerusakan saraf, katarak, dan erosi kornea.

Baca juga: Malam Mencekam di Kanjuruhan Arema: Tembakan Gas Air Mata, Suporter Terinjak, 127 Orang Tewas

• Pada pernapasan

Menghirup gas air mata dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Orang dengan masalah pernapasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah seperti gagal napas.

Dampak pada pernapasan ini juga dapat diikuti dengan gangguan lainnya yang meliputi, rasa terbakar dan gatal pada hidung maupun tenggorokan, kesulitan bernapas, batuk, mengeluarkan air liur, dada sesak, mual, muntah, diare, hingga kegagalan pernapasan

Dalam kasus yang parah paparan gas air mata dengan konsentrasi tinggi, atau paparan di ruang tertutup, atau untuk jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan kematian.

• Pada kulit

Ketika gas air mata bersentuhan dengan kulit yang terpapar itu bisa menyebabkan iritasi dan rasa sakit.

Halaman:
Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com