Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tunjukkan Kepedulian pada Kasus KDRT, Bukan Malah Dijadikan "Prank"

Kompas.com - 03/10/2022, 11:57 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Baim Wong dan Paula Verhoeven jadi sasaran kemarahan warganet karena menjadikan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebagai konten prank.

Dalam video di yang sudah dihapus itu, pasangan ini mengerjai petugas polisi dengan berpura-pura ingin melaporkan tindak kekerasan tersebut.

Tak pelak, konten tersebut langsung dikecam banyak pihak di media sosial, termasuk sesama Youtuber seperti Deddy Corbuzier.

Baca juga: Komnas Perempuan: Konten Prank Isu KDRT Baim dan Paula Contoh Buruk bagi Publik!

Beberapa menilai keduanya tidak memiliki empati karena menjadikan KDRT sebagai lelucon belaka.

Apalagi, konten ini diunggah bertepatan dengan kehebohan kekerasan antara Lesti dan Rizky Billar, yang merupakan teman pasangan ini.

Ada yang juga beranggapan bahwa prank tersebut sudah melanggar hukum karena termasuk laporan palsu.

Baca juga: Pentingnya Kenali Indikasi Perilaku KDRT Sejak Pacaran

Cara menunjukkan kepedulian pada kasus KDRT

Sejumlah warganet juga membela konten Baim dan Paula sebagai upaya untuk menunjukkan kepedulian dan meningkatkan kesadaran soal KDRT.

Pasalnya, video tersebut diakhiri dengan obrolan soal cara melaporkan tindak kekerasan domestik itu ke kepolisian.

Meski demikian, tetap saja perilaku pasangan Youtuber ini tak bisa dibenarkan karena prank yang mereka lakukan dapat berdampak buruk pada korban dan penyintas KDRT.

Jika tulus ingin menunjukkan kepedulian akan isu ini, ada beberapa cara lebih baik yang bisa dilakukan, antara lain:

Edukasi diri sendiri

Tingkatkan pemahaman dengan membaca artikel, berita, ataupun kampanye soal pencegahan dan penanganan KDRT.

Kita juga bisa menyaksikan film dokumenter, menghadiri acara bertema serupa atau ikut dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh organisasi tertentu.

Dengan infomasi dan pengetahuan yang lebih baik, kita bisa membantu melakukan pencegahan atau memberi respons lebih bermanfaat untuk orang sekitar.

Baca juga: Kenali Bentuk Baru KDRT Lewat Gadget dan Media Sosial

Speak up

IlustrasiKompas.com Ilustrasi
Banyak korban KDRT malu mengakui pengalamannya itu sehingga terpaksa hidup dalam penderitaannya itu.

Jika kita mengalaminya, beranikan diri untuk speak up agar bisa mendapatkan bantuan.

Berikan dukungan pada orang lain yang mengakui kekerasan domestik yang dialaminya dengan memberikan kepercayaan sepenuhnya.

Baca juga: Lesti Laporkan KDRT, Ini Jenis Kekerasan yang Bisa Dilakukan Pasangan

Sharing informasi di media sosial

Daripada membuat konten nirfaedah seperti Baim Wong, gunakan media sosial dengan bijak untuk berbagi informasi soal KDRT.

Misalnya cara mengenali tindak KDRT, jenis kekerasan, cara melaporkannya, hingga bantuan kesehatan mental yang dibutuhkan oleh korban ataupun penyintas.

Pastikan menggunakan sumber yang kredibel, misalnya dari pemerintah, media, atau yayasan yang aktif pada isu ini.

Informasi yang kita berikan akan membantu menciptakan kepedulian kolektif sehingga KDRT bisa diberantas.

Baca juga: 4 Fase KDRT yang Membuat Korbannya Sulit Melepaskan Diri

Mendengarkan tanpa judgement

Banyak korban KDRT takut melapor karena khawatir kesaksiannya akan diragukan ataupun dipertanyakan.

Biasakan mendengarkan kisahnya tanpa menghakimi, menawarkan nasihat, atau menyarankan solusi.

Orang yang bersedia mendengarkan dengan penuh empati dan memberikan kesempatan penuh untuk bicara sudah menjadi dukungan emosional terbaik untuk korban.

Kita bisa mengajukan pertanyaan klarifikasi, tapi biarkan orang tersebut melampiaskan perasaan dan ketakutannya.

Berdonasi

Langkah nyata lainnya untuk menunjukkan kepedulian pada KDRT yakni dengan berdonasi pada sejumlah organisasi yang fokus pada penanganan korban ataupun penyintas.

Kita bisa membeli produk untuk merek yang bekerja sama dengan isu tersebut ataupun mencari yayasan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Baca juga: Anak Korban KDRT Cenderung Tumbuh sebagai Pelaku KDRT, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com