Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Mengapa Bullying Masih Terjadi di Sekitar Kita

Kompas.com - 04/10/2022, 05:35 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Baik itu perkara nilai akademis, prestasi tertentu sampai promosi di tempat kerja.

Mereka juga cenderung menekankan atau melemahkan kelebihan yang dimiliki targetnya dengan perilaku agresi hanya untuk menyamakan kedudukan.

Tanpa sadar, apa yang mereka lakukan dengan menindas korbannya itu mengarah kepada perasaan frustasi dan didasari kecemburuan.

Baca juga: Kenapa Anak Jadi Pelaku Bullying? Ini Alasannya... 

Merasa malu

Penyebab kasus bullying satu ini terjadi ketika para pelaku merasa malu denga kecerdasan atau kurangnya kemampuan mereka dalam mencapai sesuatu.

Para pelaku lantas menjadi frustasi dengan kegagalan dan akibatnya melampiaskannya pada orang lain.

Kebencian

Kebencian dalam konteks apapun bisa membuat seseorang menjadi pelaku bullying.

Biasanya itu terjadi karena adanya cara pandang berbeda dan tidak bisa menerima suatu hal yang menurutnya merugikan mereka.

Kesulitan mengendalikan emosi

Menurut banyak penelitian, pria lebih cenderung menindas orang lain. Sementara perempuan cenderung membicarakan tentang masalah yang mereka hadapi alias secara naluriah perempuan lebih pandai mengendalikan emosinya.

Namun semua itu kembali lagi ke faktor kemampuan individu dalam mengelola emosi.

Tanpa kemampuan berkomunikasi dan mengelola emosi yang baik, seseorang kemungkinan dapat menjadi pelaku bullying dengan tindakan agresif.

Baca juga: Mengenal 5 Jenis Bullying yang Sering Dialami Anak dan Remaja 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com