Jadi, kalimat di atas tentunya mustahil untuk dilakukan sehingga tak perlu disampaikan.
Baca juga: 9 Kalimat yang Sebaiknya Dihindari pada Teman yang Berduka
Peristiwa yang memunculkan korban jiwa hingga ratusan orang ini masih sangat mengejutkan banyak pihak, apalagi pihak keluarga.
Saran untuk melupakan tragedi yang bahkan belum mampu mereka pahami ini tentunya tidak bermanfaat.
Biarkan setiap orang memproses kesedihannya masing-masing, tanpa harus diburu-buru, terlebih lagi oleh kita yang tidak berkaitan.
Baca juga: Duka Ridwan Kamil, Pahami 6 Etika Berbelasungkawa di Media Sosial
Para korban Tragedi Kanjuruhan ini adalah orang yang sangat berarti bagi keluarganya masing-masing.
"Coba kamu bayangkan, bagaimana caranya orang bisa melepaskan orang yang sangat berarti bagi dirinya?" ujar Dokter Santi.
Baca juga: Seperti Ridwan Kamil, Cara bagi Orangtua Hadapi Duka Ditinggal Anak
Dokter Santi yang merupakan spesialis kedokteran jiwa di RSJ Magelang ini mengingatkan pentingnya melatih empati saat menghadapi momen seperti ini.
"Empati adalah kemampuan agar bisa mengerti ataupun memahami apa yang orang lain rasakan, empati ini akan membuat kamu dapat merasa berada di posisi orang lain," terangnya.
Karena itu, kita diminta lebih peka dengan tidak memaksa keluarga korban untuk sabar dan kuat menghadapi kejadian tersebut.
Baca juga: 6 Kebiasaan untuk Mengasah Rasa Empati, Mau Coba?
"Tanpa kamu mintapun, dia juga pasti berusaha," tambah Dokter Santi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.